Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2015
Baca: 1 Timotius 2:9-12
"tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah." 1 Timotius 2:10
Miss Universe (dan yang sejenisnya) adalah kontes kecantikan wanita sejagat raya ini. Di dalam kontes ini yang dinilai bukan semata-mata kecantikan fisik, tetapi termasuk juga kecerdasan dan juga kepribadiannya, yang lebih dikenal dengan istilah 3B (brain, beauty, dan behaviour): brain memiliki arti cerdas dan berwawasan luas; beauty artinya memiliki wajah yang eye catching (menarik) dan juga memiliki bentuk tubuh yang proposional; behaviour mengacu kepada kepribadian, sikap dan perilaku. Pemenang Miss Universe 2014 adalah Paulina Vega (Colombia). Sementara wakil dari Indonesia, Elvira Devinamira (Puteri Indonesia 2014), masuk dalam top 15 dan mengenakan kostum bertema 'Chronicle of Borobudur' dan menyabet 'Best National Costume'. Suatu prestasi yang sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia!
Cantik adalah idaman semua wanita di jagad raya ini! Karena itu tidaklah mengherankan bila wanita suka sekali berdandan atau bersolek. Namun banyak wanita yang berdandan secara berlebihan (menor) sehingga mereka bukan tampak terlihat semakin cantik, tetapi malah sebaliknya, terlihat buruk dan lucu. Padahal Alkitab menasihatkan, "Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana,
rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara
ataupun pakaian yang mahal-mahal," (1 Timotius 2:9). Seorang wanita akan terlihat cantik ketika ia berdandan secara tepat, tidak harus menggunakan pakaian yang berharga mahal, mewah dan galamor, tetapi berdandan dengan pantas, sopan dan tidak melebihi batas kesopanan.
Sesungguhnya kecantikan wanita itu akan terpancar melalui sikap perbuatannya, "...hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah." (ayat nas). Jadi wanita akan terlihat cantik dan menarik bukan semata-mata dilihat dari pakaian yang dikenakan, peerhiasan yang melekat di tubuh, atau karena ia sangat lihai dalam hal bersolek, melainkan dari budi bahasa dan perbuatannya. Inilah yang disebut inner beauty, yaitu kecantikan yang terpancar dari dalam melalui kepribadian, tutur kata dan perbuatannya sehari-hari.
Kecantikan wanita akan terpancar dari perbuatan, bukan semata-mata karena fisik!
Monday, June 1, 2015
Sunday, May 31, 2015
SEMANGAT UNTUK BERSAKSI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Mei 2015
Baca: Lukas 8:26-39
"Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya." Lukas 8:39b
Sampai hari ini masih banyak orang Kristen enggan, malas dan bahkan tidak tergerak sama sekali untuk bersaksi tentang Kristus kepada orang lain, karena merasa malu, takut ditertawakan, takut ditolak atau takut dimusuhi. Ditolak, dimusuhi dan bahkan dikucilkan oleh orang lain ketika orang Kristen bersaksi tentang Kristus adalah konsekuensi yang harus ditanggung oleh setiap orang percaya, karena dunia di mana kita hidup adalah dunia yang sangat membenci dan menolak keberadaan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu." (Yohanes 15:18-19). Jadi bukan hanya di zaman sekarang ini saja orang-orang dunia benci dengan nama Yesus... di masa ketika Ia melayani di bumi saja sudah seringkali ditolak, dibenci, dihindari oleh banyak orang.
Ketika berada di kota Gerasa Tuhan Yesus bertemu dengan seseorang yang mengalami kerasukan setan dan tinggal di pekuburan. Hati Tuhan pun tergerak oleh belas kasihan, dan dengan kuasa-Nya yang dahsyat Ia mengusir roh jahat itu keluar dari orang tersebut sehingga ia dibebaskan dan menjadi waras! Meski sudah melihat dengan mata kepala sendiri, orang-orang di Gerasa tetap saja tidak percaya dengan mujizat yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus, malahan "...seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka," (Lukas 8:37). Justru orang yang tadinya kerasukan setan itulah yang tergerak hati bersaksi kepada orang lain. Dengan semangat menyala-nyala ia pergi mengelilingi seluruh kota dan menyaksikan segala yang diperbuat Tuhan Yesus bagi dirinya.
Mengapa kita tidak mau bersaksi? Mungkin kita sudah merasa puas hanya sebagai 'penonton' yang sebatas mendengar dan melihat orang lain diubahkan, sedangkan kita sendiri merasa tidak mengalami.
Rindukan lawatan Tuhan secara pribadi supaya kita bisa bersaksi kepada orang lain, sebab bersaksi tentang Kristus adalah perintah yang harus kita kerjakan!
Baca: Lukas 8:26-39
"Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya." Lukas 8:39b
Sampai hari ini masih banyak orang Kristen enggan, malas dan bahkan tidak tergerak sama sekali untuk bersaksi tentang Kristus kepada orang lain, karena merasa malu, takut ditertawakan, takut ditolak atau takut dimusuhi. Ditolak, dimusuhi dan bahkan dikucilkan oleh orang lain ketika orang Kristen bersaksi tentang Kristus adalah konsekuensi yang harus ditanggung oleh setiap orang percaya, karena dunia di mana kita hidup adalah dunia yang sangat membenci dan menolak keberadaan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu." (Yohanes 15:18-19). Jadi bukan hanya di zaman sekarang ini saja orang-orang dunia benci dengan nama Yesus... di masa ketika Ia melayani di bumi saja sudah seringkali ditolak, dibenci, dihindari oleh banyak orang.
Ketika berada di kota Gerasa Tuhan Yesus bertemu dengan seseorang yang mengalami kerasukan setan dan tinggal di pekuburan. Hati Tuhan pun tergerak oleh belas kasihan, dan dengan kuasa-Nya yang dahsyat Ia mengusir roh jahat itu keluar dari orang tersebut sehingga ia dibebaskan dan menjadi waras! Meski sudah melihat dengan mata kepala sendiri, orang-orang di Gerasa tetap saja tidak percaya dengan mujizat yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus, malahan "...seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka," (Lukas 8:37). Justru orang yang tadinya kerasukan setan itulah yang tergerak hati bersaksi kepada orang lain. Dengan semangat menyala-nyala ia pergi mengelilingi seluruh kota dan menyaksikan segala yang diperbuat Tuhan Yesus bagi dirinya.
Mengapa kita tidak mau bersaksi? Mungkin kita sudah merasa puas hanya sebagai 'penonton' yang sebatas mendengar dan melihat orang lain diubahkan, sedangkan kita sendiri merasa tidak mengalami.
Rindukan lawatan Tuhan secara pribadi supaya kita bisa bersaksi kepada orang lain, sebab bersaksi tentang Kristus adalah perintah yang harus kita kerjakan!
Subscribe to:
Posts (Atom)