Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Februari 2015
Baca: 1 Raja-Raja 19:9-18
"...hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku." 1 Raja-Raja 19:10
Pada dasarnya stres tidak selalu berakibat buruk atau berdampak negatif, namun bergantung bagaimana sikap kita dalam menanggapi setiap masalah yang terjadi. Jadi ada positif dan negatifnya. Stress yang negatif atau disebut distress dapat menyebabkan seseorang menjadi lemah dan tertekan sehingga dapat menghambat kemajuannya. Namun di sisi lain stress juga memiliki sisi positifnya atau eustress, di mana stres dipandang sebagai suatu kesempatan bagi seseorang untuk segera bertindak dan mencari solusi di tengah krisis atau situasi sulit sehingga menjadikannya semakin matang dan tangguh dalam bertindak. Karena itu jangan sekali-kali lari dari masalah.
Salah satu cara mudah agar kita terhindar dari stres adalah istirahat yang cukup dan makan secara teratur. Ketika melihat Elia sedang down Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk membangunkan Elia. "Bangunlah, makanlah! Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti
bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian
berbaring pula." (1 Raja-Raja 19:5b-6). Tuhan membiarkan Elia beristirahat sejenak untuk memulihkan kondisi fisiknya. Setelah itu barulah Tuhan memancing Elia untuk mengungkapkan hal-hal apa saja yang mengganjal hati dan menjadi bebannya selama ini. "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" (1 Raja-Raja 19:9). Dengan mengungkapkan unek-uneknya kepada Tuhan beban yang ada di hati akan menjadi semakin ringan alias plong. Selain itu perlu sekali bagi seseorang untuk menarik diri dari kesibukan sejenak untuk menenangkan diri agar mendapatkan ketenangan, sebab "Hati yang tenang menyegarkan tubuh," (Amsal 14:30).
Tuhan membangkitkan kepercayaan diri Elia, mengingatkan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya. Tidak perlu terus-menerus larut dalam masalah, mengasihani diri sendiri, berputus asa; life must go on, hidup harus tetap berjalan. Tuhan berkata, "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik," (1 Raja-Raja 19:15). Elia diutus Tuhan mengurapi Hazael, Yehu dan juga Elisa.
"Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." Yesaya 40:29
Friday, February 13, 2015
Thursday, February 12, 2015
STRES TINGKAT TINGGI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Februari 2015
Baca: 1 Raja-Raja 19:1-8
"Kemudian ia ingin mati, katanya: 'Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.'" 1 Raja-Raja 19:4b
Sering kita mendengar nasihat orang, "Jangan gampang stres, nanti kamu cepat tua lho!" Memang banyak orang merasa alergi dan takut sekali mendengar kata tua. Mengapa orang tidak suka bila dibilang sudah tua? Karena tua identik dengan kulit yang kendur dan keriput. Oleh karena itu banyak orang (khususnya wanita) berlomba-lomba untuk menggunakan berbagai macam produk kecantikan, seperti krim pengencangan kulit atau wajah, mengkonsumsi vitamin A dan C supaya mereka tidak mengalami penuaan dini.
Tak bisa dipungkiri bahwa dunia saat ini dipenuhi dengan ketegangan-ketegangan di berbagai sektor kehidupan manusia. Hal ini seringkali menjadi faktor pemicu stres yang dialami orang dengan tekanan berat. Jadi, bukan hanya di bidang politik saja orang mudah sekali mengalami ketegangan seperti yang dialami oleh para wakil rakyat yang duduk di kursi DPR/MPR. Hanya karena berselisih pendapat mereka melakukan tindakan yang tidak terpuji yaitu mengjungkirbalikkan kursi dan meja saat rapat berlangsung, dan kejadian ini dilihat oleh jutaan mata di seluruh persada negeri ini. Karena stres tingkat tinggi, orang mudah sekali terpancing emosi dan meluapkan amarah. Sebagai anak-anak Tuhan tidak sepatutnya kita merespons setiap masalah yang terjadi dengan kemarahan atau emosi tinggi, sebaliknya kita harus menghadapinya dengan kepala dingin dan tenang sehingga kita terhindar dari stres.
Secara umum stres merupakan kelelahan berat yang disebabkan oleh masalah kehidupan; pengerahan daya tahan tubuh yang memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak enak atau yang mengancam; reakasi tubuh yang tidak menentu terhadap suatu tuntutan yang dihadapi. Jadi stres itu berkenaan dengan ketegangan tubuh. Keadaan seperti ini juga pernah dialami oleh Elia. Karena diancam hendak dibunuh oleh Izebel jiwanya terguncang dan mengalami stres berat sampai-sampai ia berniat ingin mati saja. Elia benar-benar mengalami kelelahan jasmani dan juga rohani.
Serahkan semua persoalan kepada Tuhan, jangan dipikul sendiri beban itu supaya kita tidak stres!
Baca: 1 Raja-Raja 19:1-8
"Kemudian ia ingin mati, katanya: 'Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.'" 1 Raja-Raja 19:4b
Sering kita mendengar nasihat orang, "Jangan gampang stres, nanti kamu cepat tua lho!" Memang banyak orang merasa alergi dan takut sekali mendengar kata tua. Mengapa orang tidak suka bila dibilang sudah tua? Karena tua identik dengan kulit yang kendur dan keriput. Oleh karena itu banyak orang (khususnya wanita) berlomba-lomba untuk menggunakan berbagai macam produk kecantikan, seperti krim pengencangan kulit atau wajah, mengkonsumsi vitamin A dan C supaya mereka tidak mengalami penuaan dini.
Tak bisa dipungkiri bahwa dunia saat ini dipenuhi dengan ketegangan-ketegangan di berbagai sektor kehidupan manusia. Hal ini seringkali menjadi faktor pemicu stres yang dialami orang dengan tekanan berat. Jadi, bukan hanya di bidang politik saja orang mudah sekali mengalami ketegangan seperti yang dialami oleh para wakil rakyat yang duduk di kursi DPR/MPR. Hanya karena berselisih pendapat mereka melakukan tindakan yang tidak terpuji yaitu mengjungkirbalikkan kursi dan meja saat rapat berlangsung, dan kejadian ini dilihat oleh jutaan mata di seluruh persada negeri ini. Karena stres tingkat tinggi, orang mudah sekali terpancing emosi dan meluapkan amarah. Sebagai anak-anak Tuhan tidak sepatutnya kita merespons setiap masalah yang terjadi dengan kemarahan atau emosi tinggi, sebaliknya kita harus menghadapinya dengan kepala dingin dan tenang sehingga kita terhindar dari stres.
Secara umum stres merupakan kelelahan berat yang disebabkan oleh masalah kehidupan; pengerahan daya tahan tubuh yang memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak enak atau yang mengancam; reakasi tubuh yang tidak menentu terhadap suatu tuntutan yang dihadapi. Jadi stres itu berkenaan dengan ketegangan tubuh. Keadaan seperti ini juga pernah dialami oleh Elia. Karena diancam hendak dibunuh oleh Izebel jiwanya terguncang dan mengalami stres berat sampai-sampai ia berniat ingin mati saja. Elia benar-benar mengalami kelelahan jasmani dan juga rohani.
Serahkan semua persoalan kepada Tuhan, jangan dipikul sendiri beban itu supaya kita tidak stres!
Subscribe to:
Posts (Atom)