Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Juli 2014
Baca: Yehezkiel 47:1-12
"Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang
daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi
buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus
itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat." Yehezkiel 47:12
Seberapa besar kerinduan kita terhadap Roh Kudus? Adakah kerinduan itu seperti yang dirasakan oleh Daud, "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup." (Mazmur 42:2-3a).
Saat kita merindukan kehadiranNya Ia akan datang melawat dan memenuhi hati kita. Saat itu pula Roh Kudus akan memuaskan rasa tenggelam di dalam aliranNya. Inilah permulaan kita bertumbuh secara rohani! Ketika kita semakin masuk di kedalaman sungai Tuhan, mulai dari pergelangan kaki, lutut, pinggang, hingga kita hanyut dan berenang di dalamnya, maka sesuatu yang tidak pernah kita alami sebelumnya akan Tuhan kerjakan dalam hidup kita, yaitu "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh
telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9). Saat itulah kita akan dibawa kepada tingkat kehidupan yang berkualitas dan berdampak sehingga kita mampu menjadi berkat bagi orang lain. Kehidupan seseorang yang mengalir bersama Roh Kudus diibaratkan seperti pohon yang "...daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi
buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus
itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat." (ayat nas). Inilah dampak yang dihasilkan ketika kita mengalir dan tenggelam bersama Roh Kudus.
Ketika kita hidup mengalir bersama Roh Kudus, "...apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:3). Berkat, kemurahan dan kebaikan Tuhan akan mengalir senantiasa di dalam kita sehingga kita tidak lagi merasa kering dan gersang, tapi kita akan merasakan kesegaran dan kesejukan.
Ada dampak yang luar biasa ketika seseorang mengalir bersama Roh Kudus, hidupnya diberkati Tuhan secara luar biasa dan menjadi berkat bagi orang lain.
Friday, July 4, 2014
Thursday, July 3, 2014
MENGALIR BERSAMA ROH KUDUS (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Juli 2014
Baca: Yohanes 7:37-44
"Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yohanes 7:38
Salah satu sifat dari kuasa Roh Kudus adalah mengalir seperti aliran air. Dalam Yehezkiel 47:1-12 Roh Kudus digambarkan sebagai aliran sungai Tuhan. Pada waktu itu air yang keluar dari Bait Suci tingginya masih sebatas pergelangan kaki. Namun pada waktu tertentu aliran sungai itu akan semakin naik sampai ke lutut, lalu sepinggang dan akhirnya aliran itu semakin tinggi menjadi sungai, sehingga seseorang dapat berenang, bahkan bisa hanyut dan tenggelam di dalamnya, "...suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi." (Yehezkiel 47:5). Begitulah keberadaan orang percaya yang hidupnya mau dipimpin oleh Roh Kudus, yaitu mengikuti aliran kuasa Roh Kudus.
Tidak mudah bagi kita untuk hidup mengalir bersama Roh Kudus karena kita memiliki kecenderungan untuk memberontak dan menuruti keinginan daging kita, sebab "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41); Roh Kudus adalah penurut, tetapi daging kita adalah pemberontak. Selama daging kita terus dominan atau selama kita masih hidup menuruti keinginan daging kita, sehingga manusia roh kita menjadi lemah, itu tandanya bahwa aliran Roh Kudus yang ada di dalam kita hanya sampai pada pergelangan kaki saja. Karena itu kita harus meningkatkan intensitas hubungan kita dengan Tuhan melalui doa dan perenungan akan firmanNya sehingga kita makin bertumbuh menuju kepada kedewasaan rohani, saat di mana manusia roh kita akan lebih muncul daripada manusia jasmani. Pada saat itulah kita akan hanyut dan tenggelam di dalam sungaiNya Tuhan. Langkah kaki kita pun akan mengikuti ke mana Roh Kudus menuntun dan membawa kita.
Abraham adalah salah satu contoh tokoh dalam Alkitab yang hidupnya mengalir bersama Roh Tuhan. Buktinya ketika dipanggil Tuhan untuk keluar dari negerinya ke suatu tempat di mana ia tidak tahu secara pasti ia tetap taat mengikuti tuntunan Tuhan. Bukan hanya itu, di setiap kota yang disinggahinya ia tak pernah lupa untuk mendirikan mezbah persembahan bagi Tuhan, dan Tuhan berkenan atas persembahannya.
Mengalir bersama Roh Kudus berarti mau hidup dipimpin Roh Kudus, berjalan bersamaNya dan taat kepada kehendakNya.
Baca: Yohanes 7:37-44
"Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yohanes 7:38
Salah satu sifat dari kuasa Roh Kudus adalah mengalir seperti aliran air. Dalam Yehezkiel 47:1-12 Roh Kudus digambarkan sebagai aliran sungai Tuhan. Pada waktu itu air yang keluar dari Bait Suci tingginya masih sebatas pergelangan kaki. Namun pada waktu tertentu aliran sungai itu akan semakin naik sampai ke lutut, lalu sepinggang dan akhirnya aliran itu semakin tinggi menjadi sungai, sehingga seseorang dapat berenang, bahkan bisa hanyut dan tenggelam di dalamnya, "...suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi." (Yehezkiel 47:5). Begitulah keberadaan orang percaya yang hidupnya mau dipimpin oleh Roh Kudus, yaitu mengikuti aliran kuasa Roh Kudus.
Tidak mudah bagi kita untuk hidup mengalir bersama Roh Kudus karena kita memiliki kecenderungan untuk memberontak dan menuruti keinginan daging kita, sebab "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41); Roh Kudus adalah penurut, tetapi daging kita adalah pemberontak. Selama daging kita terus dominan atau selama kita masih hidup menuruti keinginan daging kita, sehingga manusia roh kita menjadi lemah, itu tandanya bahwa aliran Roh Kudus yang ada di dalam kita hanya sampai pada pergelangan kaki saja. Karena itu kita harus meningkatkan intensitas hubungan kita dengan Tuhan melalui doa dan perenungan akan firmanNya sehingga kita makin bertumbuh menuju kepada kedewasaan rohani, saat di mana manusia roh kita akan lebih muncul daripada manusia jasmani. Pada saat itulah kita akan hanyut dan tenggelam di dalam sungaiNya Tuhan. Langkah kaki kita pun akan mengikuti ke mana Roh Kudus menuntun dan membawa kita.
Abraham adalah salah satu contoh tokoh dalam Alkitab yang hidupnya mengalir bersama Roh Tuhan. Buktinya ketika dipanggil Tuhan untuk keluar dari negerinya ke suatu tempat di mana ia tidak tahu secara pasti ia tetap taat mengikuti tuntunan Tuhan. Bukan hanya itu, di setiap kota yang disinggahinya ia tak pernah lupa untuk mendirikan mezbah persembahan bagi Tuhan, dan Tuhan berkenan atas persembahannya.
Mengalir bersama Roh Kudus berarti mau hidup dipimpin Roh Kudus, berjalan bersamaNya dan taat kepada kehendakNya.
Subscribe to:
Posts (Atom)