Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 April 2014
Baca: Matius 5:13-16
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Matius 5:16
Setiap orang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat wajib memiliki kehidupan yang Alkitabiah, artinya selaras dengan ajaran dan nilai-nilai kebenaran.
Kehidupan yang Alkitabiah juga berarti kehidupan yang meneladani kristus, sebab "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Untuk hidup sama seperti Kristus hidup ada harga yang harus dibayar! Akan tetapi tidaklah mustahil bagi orang percaya untuk hidup seperti Kristus, sebab ada "...Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;" (Yohanes 16:13), dan "...Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Karena itu kita harus membuka hati dan mengijinkan Roh Kudus ada di dalam hati kita, membuka akal kita dan memberikan pengertian kepada kita tentang kebenaran firman Tuhan. Jika Roh Kudus ada di dalam hati kita, firman Tuhan yang kita dengar atau baca akan tertanam dalam hati kita, kebenaranNya meresap dalam jiwa kita sehingga kerohanian kita makin diperbaharui. Tunduklah kepada pimpinan Roh Kudus, maka kehidupan kita akan dituntun dan dibawaNya kepada kehidupan yang serupa dengan Kristus. Saat kehidupan kita serupa dengan Kristus, saat itu pula kehidupan tampak bercahaya di tengah-tengah dunia ini. Kehidupan bercahaya meliputi seluruh aspek kehidupan kita (sikap, cara hidup, tutur kata dan perbuatan), sehingga dunia bisa melihat dan mengenal Kristus di dalam kita.
Amat disesalkan, masih banyak orang Kristen yang hidupnya justru tidak bercahaya karena mereka hidup dalam kegelapan dan serupa dengan orang-orang dunia, padahal Tuhan Yesus telah memanggil kita ke luar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib (baca 1 Petrus 2:9). Jadi, "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang
di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang," (Efesus 5:8).
"...jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari." Amsal 4:18
Tuesday, April 15, 2014
Monday, April 14, 2014
MENGASIHI TUHAN: Mencintai FirmanNya
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 April 2014
Baca: Mazmur 19:1-15
"Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman." Mazmur 19:8
Penulis Amsal mengingatkan, "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka." (Amsal 4:20-22).
Rugi besar jika kita meremehkan firman Tuhan karena itulah kunci hidup berkemenangan dan diberkati. Tuhan berkata kepada Yosua, "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8). Mendengarkan firman, merenungkannya siang dan malam, serta melakukannya adalah kunci mengalami penggenapan janji-janji Tuhan. Tidak semua orang Kristen menyadari hal ini. Inginnya hanya menikmati berkat-berkat Tuhan tapi tidak peduli dan mengabaikan firman Tuhan. Jangan pernah berkata kita mengasihi Tuhan jika kita tidak mencintai firmanNya. Mari belajar dari Daud yang begitu mengasihi Tuhan dan mencintai firmanNya. "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. " (Mazmur 119:97), sehingga Daud mengalami perkara-perkara besar dalam hidupnya.
Jika kita merasa bosan, jenuh, tidak punya rasa haus dan lapar akan firman Tuhan berarti ada ketidakberesan dalam hidup kita, sementara kegiatan-kegiatan duniawi, hobi, hiburan, televisi, surat kabar dan sebagainya lebih menarik hati dan menjadi 'magnet' tersendiri bagi kita. Lalu kita pun mencari-cari alasan untuk menyalahkan pendeta: isi khotbahnya tidak menarik, tidak berbobot, terlalu bertele-tele dan sebagainya, padahal masalah sesungguhnya ada pada diri kita sendiri. Salah satu tanda orang yang mengasihi Tuhan adalah mencintai dan menghargai firman Tuhan, tak peduli siapa yang menyampaikannya.
Daud mengakui bahwa Taurat Tuhan itu "...lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah." Mazmur 19:11
Baca: Mazmur 19:1-15
"Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman." Mazmur 19:8
Penulis Amsal mengingatkan, "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka." (Amsal 4:20-22).
Rugi besar jika kita meremehkan firman Tuhan karena itulah kunci hidup berkemenangan dan diberkati. Tuhan berkata kepada Yosua, "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8). Mendengarkan firman, merenungkannya siang dan malam, serta melakukannya adalah kunci mengalami penggenapan janji-janji Tuhan. Tidak semua orang Kristen menyadari hal ini. Inginnya hanya menikmati berkat-berkat Tuhan tapi tidak peduli dan mengabaikan firman Tuhan. Jangan pernah berkata kita mengasihi Tuhan jika kita tidak mencintai firmanNya. Mari belajar dari Daud yang begitu mengasihi Tuhan dan mencintai firmanNya. "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. " (Mazmur 119:97), sehingga Daud mengalami perkara-perkara besar dalam hidupnya.
Jika kita merasa bosan, jenuh, tidak punya rasa haus dan lapar akan firman Tuhan berarti ada ketidakberesan dalam hidup kita, sementara kegiatan-kegiatan duniawi, hobi, hiburan, televisi, surat kabar dan sebagainya lebih menarik hati dan menjadi 'magnet' tersendiri bagi kita. Lalu kita pun mencari-cari alasan untuk menyalahkan pendeta: isi khotbahnya tidak menarik, tidak berbobot, terlalu bertele-tele dan sebagainya, padahal masalah sesungguhnya ada pada diri kita sendiri. Salah satu tanda orang yang mengasihi Tuhan adalah mencintai dan menghargai firman Tuhan, tak peduli siapa yang menyampaikannya.
Daud mengakui bahwa Taurat Tuhan itu "...lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah." Mazmur 19:11
Subscribe to:
Posts (Atom)