Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Januari 2014
Baca: Kejadian 19:1-29
"Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;" Kejadian 19:24
Lot tentu tidak menyangka bahwa keputusannya untuk tinggal di Sodom adalah awal malapetaka bagi dia dan seluruh keluarganya. Selain itu ia juga harus kehilangan persekutuan yang karib dengan pamannya, Abraham. Pilihan inilah yang akhirnya membawa Lot kepada kehancuran dan kegagalan dalam hidupnya. Apa yang menurut pemikiran kita baik belum tentu baik di mata Tuhan. "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12). Firman Tuhan mengingatkan, "...carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Inilah yang diabaikan Lot, yaitu lebih memikirkan kesenangan duniawi daripada mengutamakan perkara-perkara rohani. Demikianlah Lot menentukan pilihan dalam hidupnya yaitu tinggal di Sodom, padahal pada waktu itu kota Sodom dipenuhi oleh kemaksiatan dan kebejatan moral. "Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN." (Kejadian 13:13).
Sodom adalah gambaran dari kenikmatan daging atau kesenangan duniawi. Berhati-hatilah dalam mengambil setiap keputusan, sebab jika kita salah dalam membuat keputusan akan berakibat fatal. "...janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak," (Amsal 3:5-7). Awalnya hanya berkemah di dekat Sodom, pada akhirnya ia tinggal di kota itu dan bergaul dengan penduduknya. Alkitab menegaskan, "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korinus 15:33). Lot memilih untuk berkompromi dengan dosa.
Sebagai orang yang mengenal kebenaran seharusnya Lot bisa memberikan teladan hidup yang baik dan menjadi terang bagi orang-orang Sodom, namun ia malah terbawa arus dan 'bersahabat' dengan dunia. "...persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?" (Yakobus 4:4). Ketika Sodom dan Gomora dibumihanguskan Tuhan Lot terkena dampaknya: harta benda ludes, isterinya pun menjadi tiang garam.
Tuhan masih menunjukkan kasihNya karena Ia ingat kepada Abraham sehingga Lot terluput dari bencana itu.
Wednesday, January 8, 2014
Tuesday, January 7, 2014
LOT: Keputusan Yang Salah
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Januari 2014 -
Baca: Kejadian 13:1-18
"Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom." Kejadian 13:12
Berbicara tentang Lot berarti berbicara tentang kota Sodom dan Gomora, dua kota yang dibumihanguskan Tuhan karena perbuatan bejat penduduknya. Apa hubungannya dengan Lot? Ya, Lot beserta seluruh keluarganya tinggal di kota itu.
Lot adalah keponakan Abraham yang diajak bersama-sama meninggalkan negeri nenek moyangnya. Abraham diberkati Tuhan secara luar biasa dan hal itu membawa dampak yang baik bagi kehidupan Lot. Perekonomian Lot turut terangkat dan terberkati. Alkitab mencatat bahwa keduanya memiliki banyak ternak, sampai-sampai tempat di mana mereka tinggal "...tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama." (Kejadian 13:6), kemudian terjadilah perkelahian antara para gembala Abraham dan para gembala Lot karena tanah Kanaan terlalu sempit untuk keduanya. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya terjadinya perpisahan antara Abraham dan Lot. Namun dengan hati yang dipenuhi kasih Abraham memberi kesempatan kepada Lot untuk memilih tempat terlebih dahulu. Ini menunjukkan bahwa Abraham bukanlah seorang yang egois dan mementingkan diri sendiri. Ia lebih mengutamakan kepentingan orang lain lebih dari kepentingannya sendiri walaupun ia punya kuasa dan hak penuh untuk menentukan pilihannya karena status Lot hanyalah menumpang. Kesempatan ini tidak disia-siakan Lot, ia membuat pilihan sesuai keinginan matanya. "Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah." (Kejadian 13:10-11).
Lot memilih tempat sesuai dengan apa yang dipandangnya baik, indah, menarik dan lebih menguntungkan secara kasat mata. Ia lebih mementingkan perkara-perkara jasmani yang berkenaan dengan harta dan kekayaan. Fokus Lot adalah untuk kepuasan diri sendiri tanpa mempedulikan perasaan pamannya, Abraham.
Baca: Kejadian 13:1-18
"Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom." Kejadian 13:12
Berbicara tentang Lot berarti berbicara tentang kota Sodom dan Gomora, dua kota yang dibumihanguskan Tuhan karena perbuatan bejat penduduknya. Apa hubungannya dengan Lot? Ya, Lot beserta seluruh keluarganya tinggal di kota itu.
Lot adalah keponakan Abraham yang diajak bersama-sama meninggalkan negeri nenek moyangnya. Abraham diberkati Tuhan secara luar biasa dan hal itu membawa dampak yang baik bagi kehidupan Lot. Perekonomian Lot turut terangkat dan terberkati. Alkitab mencatat bahwa keduanya memiliki banyak ternak, sampai-sampai tempat di mana mereka tinggal "...tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama." (Kejadian 13:6), kemudian terjadilah perkelahian antara para gembala Abraham dan para gembala Lot karena tanah Kanaan terlalu sempit untuk keduanya. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya terjadinya perpisahan antara Abraham dan Lot. Namun dengan hati yang dipenuhi kasih Abraham memberi kesempatan kepada Lot untuk memilih tempat terlebih dahulu. Ini menunjukkan bahwa Abraham bukanlah seorang yang egois dan mementingkan diri sendiri. Ia lebih mengutamakan kepentingan orang lain lebih dari kepentingannya sendiri walaupun ia punya kuasa dan hak penuh untuk menentukan pilihannya karena status Lot hanyalah menumpang. Kesempatan ini tidak disia-siakan Lot, ia membuat pilihan sesuai keinginan matanya. "Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah." (Kejadian 13:10-11).
Lot memilih tempat sesuai dengan apa yang dipandangnya baik, indah, menarik dan lebih menguntungkan secara kasat mata. Ia lebih mementingkan perkara-perkara jasmani yang berkenaan dengan harta dan kekayaan. Fokus Lot adalah untuk kepuasan diri sendiri tanpa mempedulikan perasaan pamannya, Abraham.
Subscribe to:
Posts (Atom)