Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Maret 2013 -
Baca: Ayub 23:1-17
"Tetapi Ia tidak pernah berubah - siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga." Ayub 23:13
Pelanggaran dan dosa adalah penyebab utama Tuhan serasa jauh dan menyembunyikan wajahNya. Satu-satunya jalan memulihkan hubungan denganNya adalah pertobatan sungguh.
2. Mengungkapkan isi hati melalui doa. Ketika kita merasa sendiri dan seolah-olah Tuhan tidak ada bersama kita, ungkapkan apa yang sedang bergejolak di dalam hati dan pikiran kita kepada Tuhan melalui doa, seperti Daud, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang." (Mazmur 22:2-3). Ayub juga demikian, "Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia." (Ayub 23:8-9). Asal kita mencari Tuhan dengan segenap hati Dia akan menjawab segala keraguan kita dari sorgaNya yang kudus, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Inilah janji Tuhan: tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita! Kita harus percaya bahwa Tuhan selalu ada di setiap pergumulan yang kita hadapi. Manusia bisa saja dengan mudahnya lupa, ingkar dan mengecewakan sesamanya, tetapi Tuhan bukanlah manusia. Segala yang Dia janjikan pasti akan ditepati dan digenapinya sebab firmanNya ya dan amin. Maka dari itu arahkan hati, pikiran dan pandangan kita hanya kepada Tuhan karena Dia sungguh baik dan sangat mengasihi kita. Apa pun masalah kita, Dia tahu persis karena Dia adalah Pengendali segala sesuatu. Seburuk dan segelap apa pun perjalanan yang harus kita tempuh, tidak akan mengubah janji penyertaanNya.
Ayub mengalami pergumulan yang sangat berat seolah-olah Tuhan meninggalkan dan menyembunyikan wajahNya. Namun ia tidak patah arang dan putus asa, ia tetap menguatkan iman percayanya kepada Tuhan.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia menyembunyikan wajahNya ketika kita melakukan dosa!
Saturday, March 23, 2013
Friday, March 22, 2013
TUHAN MENYEMBUNYIKAN WAJAHNYA? (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Maret 2013 -
Baca: Mazmur 143:1-12
"Jawablah aku dengan segera, ya Tuhan, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku," Mazmur 143:7
Saat dalam penderitaan dan kesesakan seringkali yang timbul adalah pikiran-pikiran negatif: takut, kuatir, cemas, kecewa. Tidak sedikit yang mulai ragu dan sangsi akan penyertaan Tuhan. Kita pun mulai marah dan bertanya dalam hati seperti yang disampaikan pemazmur dalam ayat nas di atas. Kita berpikir Tuhan telah meninggalkan dan membiarkan kita serta menyembunyikan wajahNya. Benarkah demikian?
FirmanNya menegaskan, "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku." (Yesaya 49:15-16). Tuhan sangat mengasihi kita dan Dia tidak akan pernah meninggalkan kita, umat pilihanNya, karena Dia adalah Imanuel, Tuhan yang menyertai kita, bahkan Ia akan menyertai kita "...senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b).
Pengorbanan Kristus di atas kayu salib adalah bukti nyata betapa Ia sangat mengasihi kita sehingga nyawaNya pun rela Dia serahkan. Apa yang harus kita lakukan supaya Tuhan tidak menyembunyikan wajahNya dari kita? 1. Mengoreksi diri. Mungkin selama ini ada pelanggaran dan dosa yang telah kita perbuat, namun "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). Jika demikian kita harus segera datang kepada Tuhan untuk memohon ampun atas pelanggaran yang telah kita perbuat, seperti yang dilakukan Daud ini, "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku." (Mazmur 51:3-5). Alkitab menyatakan bahwa jika kita dengan jujur mengakui dosa-dosa kita, Tuhan akan mengampuni kita (baca 1 Yohanes 1:9). (Bersambung)
Baca: Mazmur 143:1-12
"Jawablah aku dengan segera, ya Tuhan, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku," Mazmur 143:7
Saat dalam penderitaan dan kesesakan seringkali yang timbul adalah pikiran-pikiran negatif: takut, kuatir, cemas, kecewa. Tidak sedikit yang mulai ragu dan sangsi akan penyertaan Tuhan. Kita pun mulai marah dan bertanya dalam hati seperti yang disampaikan pemazmur dalam ayat nas di atas. Kita berpikir Tuhan telah meninggalkan dan membiarkan kita serta menyembunyikan wajahNya. Benarkah demikian?
FirmanNya menegaskan, "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku." (Yesaya 49:15-16). Tuhan sangat mengasihi kita dan Dia tidak akan pernah meninggalkan kita, umat pilihanNya, karena Dia adalah Imanuel, Tuhan yang menyertai kita, bahkan Ia akan menyertai kita "...senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b).
Pengorbanan Kristus di atas kayu salib adalah bukti nyata betapa Ia sangat mengasihi kita sehingga nyawaNya pun rela Dia serahkan. Apa yang harus kita lakukan supaya Tuhan tidak menyembunyikan wajahNya dari kita? 1. Mengoreksi diri. Mungkin selama ini ada pelanggaran dan dosa yang telah kita perbuat, namun "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). Jika demikian kita harus segera datang kepada Tuhan untuk memohon ampun atas pelanggaran yang telah kita perbuat, seperti yang dilakukan Daud ini, "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku." (Mazmur 51:3-5). Alkitab menyatakan bahwa jika kita dengan jujur mengakui dosa-dosa kita, Tuhan akan mengampuni kita (baca 1 Yohanes 1:9). (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)