Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Januari 2013 -
Baca: Mazmur 107:4-9
"Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;" Mazmur 107:4
Berbicara tentang 'padang gurun', kita pasti ingat tentang perjalanan bangsa Israel. Setelah mereka keluar dari Mesir, tempat mereka mengalami penindasan dan perbudakan, Tuhan tidak membawa mereka langsung ke Tanah Perjanjian seperti yang dijanjikanNya ("...Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan
menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan
luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya," (Keluaran 3:8)), namun Tuhan membawa mereka terlebih dahulu kepada pengalaman hidup yang luar biasa yaitu melewati padang gurun.
Kehidupan padang gurun adalah kehidupan yang secara manusia penuh dengan kesulitan, kekurangan, tantangan dan penderitaan. Sejauh mata memandang yang tampak adalah padang pasir, panas tidak ada perteduhan, susah mendapatkan makanan, susah mendapatkan air, hidup dalam tantangan alam dan musuh, seolah-olah tidak ada jalan keluar dan jauh dari pertolongan tangan Tuhan. Saat berada di padang gurun inilah bangsa Israel tidak pernah berhenti mengomel, mengeluh, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan. Padahal selama menempuh perjalanan di padang gurun itu Tuhan senantiasa menyatakan kasih dan kebaikanNya. Mujizat dan pertolonganNya yang ajaib dinyatakan di tengah-tengah mereka. Tertulis: "Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk
menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk
menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam." (Keluaran 13:21). Tuhan mencukupkan segala yang mereka butuhkan. Meski demikian bangsa Israel tetap saja memiliki sikap hati yang tidak benar dan tidak taat. Itulah sebabnya Tuhan menyebut mereka sebagai bangsa yang tegar tengkuk.
Bukankah banyak orang Kristen yang seperti bangsa Israel ini? Meski mengalami banyak pertolongan dari Tuhan terus saja mengomel dan bersungut-sungut. Kita harus sadar, adakalanya Tuhan ijinkan kita melewati masa-masa 'padang gurun' karena Ia hendak mengajar kita untuk hidup taat dan punya penyerahan diri penuh kepada Tuhan.
Berhentilah mengeluh dan belajarlah untuk taat, maka pertolongan Tuhan pasti dinyatakan tepat pada waktuNya!
Saturday, January 12, 2013
Friday, January 11, 2013
HARI TUHAN SUDAH DEKAT (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Januari 2013 -
Baca: Lukas 12:35-48
"Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." Lukas 12:40
Apa yang kita banggakan dengan keadaan kita saat ini? Sia-sia belaka jika kita mengandalkan kekuatan sendiri. Pemazmur menyatakan bahwa orang yang mengandalkan kekuatan, kemampuan dan kepintaran sendiri tidak akan mampu bertahan. Dikatakan, "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama Tuhan, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak." (Mazmur 20:8-9).
Kita tahu bahwa peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi "...melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12). Di akhir zaman ini, menjelang kedatangan Tuhan yang kian dekat, Iblis akan semakin meningkatkan serangannya, berbagai cara ditempuh untuk menghancurkan manusia. Karena ini, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Kalau kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menghadapinya. Kita harus makin melekat kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala perkara.
Sudah siapkah kita menyongsong kedatangan Tuhan? Mari kita mempersiapkan diri sebaik mungkin, supaya saat Dia datang kelak didapati hidup kita tak bercacat cela dan kita layak menjadi mempelaiNya. Sekarang ini bukan saatnya untuk bermain-main dengan dosa. Tidak ada istilah kompromi atau suam-suam kuku! Sebab jika kita suam-suam kuku, Tuhan akan memuntahkan kita (baca Wahyu 3:16). Mumpung masih ada kesempatan marilah kita hidup dalam pertobatan setiap hari dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Sayangnya masih banyak orang Kristen yang hidup dalam kegelapan dan melakukan dosa di tempat-tempat "tersembunyi" dengan harapan perbuatan-perbuatannya tidak nampak. Pada saat Tuhan datang kembali jangan sampai kita ditemukan sedang tidur (mati rohani). Tuhan menghendaki kita tetap berjaga-jaga.
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." Wahyu 22:12
Baca: Lukas 12:35-48
"Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." Lukas 12:40
Apa yang kita banggakan dengan keadaan kita saat ini? Sia-sia belaka jika kita mengandalkan kekuatan sendiri. Pemazmur menyatakan bahwa orang yang mengandalkan kekuatan, kemampuan dan kepintaran sendiri tidak akan mampu bertahan. Dikatakan, "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama Tuhan, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak." (Mazmur 20:8-9).
Kita tahu bahwa peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi "...melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12). Di akhir zaman ini, menjelang kedatangan Tuhan yang kian dekat, Iblis akan semakin meningkatkan serangannya, berbagai cara ditempuh untuk menghancurkan manusia. Karena ini, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Kalau kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menghadapinya. Kita harus makin melekat kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala perkara.
Sudah siapkah kita menyongsong kedatangan Tuhan? Mari kita mempersiapkan diri sebaik mungkin, supaya saat Dia datang kelak didapati hidup kita tak bercacat cela dan kita layak menjadi mempelaiNya. Sekarang ini bukan saatnya untuk bermain-main dengan dosa. Tidak ada istilah kompromi atau suam-suam kuku! Sebab jika kita suam-suam kuku, Tuhan akan memuntahkan kita (baca Wahyu 3:16). Mumpung masih ada kesempatan marilah kita hidup dalam pertobatan setiap hari dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Sayangnya masih banyak orang Kristen yang hidup dalam kegelapan dan melakukan dosa di tempat-tempat "tersembunyi" dengan harapan perbuatan-perbuatannya tidak nampak. Pada saat Tuhan datang kembali jangan sampai kita ditemukan sedang tidur (mati rohani). Tuhan menghendaki kita tetap berjaga-jaga.
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." Wahyu 22:12
Subscribe to:
Posts (Atom)