Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Januari 2013 -
Baca: Lukas 12:35-48
"Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." Lukas 12:40
Apa yang kita banggakan dengan keadaan kita saat ini? Sia-sia belaka jika kita mengandalkan kekuatan sendiri. Pemazmur menyatakan bahwa orang yang mengandalkan kekuatan, kemampuan dan kepintaran sendiri tidak akan mampu bertahan. Dikatakan, "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama Tuhan, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak." (Mazmur 20:8-9).
Kita tahu bahwa peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi "...melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12). Di akhir zaman ini, menjelang kedatangan Tuhan yang kian dekat, Iblis akan semakin meningkatkan serangannya, berbagai cara ditempuh untuk menghancurkan manusia. Karena ini, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Kalau kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menghadapinya. Kita harus makin melekat kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala perkara.
Sudah siapkah kita menyongsong kedatangan Tuhan? Mari kita mempersiapkan diri sebaik mungkin, supaya saat Dia datang kelak didapati hidup kita tak bercacat cela dan kita layak menjadi mempelaiNya. Sekarang ini bukan saatnya untuk bermain-main dengan dosa. Tidak ada istilah kompromi atau suam-suam kuku! Sebab jika kita suam-suam kuku, Tuhan akan memuntahkan kita (baca Wahyu 3:16). Mumpung masih ada kesempatan marilah kita hidup dalam pertobatan setiap hari dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Sayangnya masih banyak orang Kristen yang hidup dalam kegelapan dan melakukan dosa di tempat-tempat "tersembunyi" dengan harapan perbuatan-perbuatannya tidak nampak. Pada saat Tuhan datang kembali jangan sampai kita ditemukan sedang tidur (mati rohani). Tuhan menghendaki kita tetap berjaga-jaga.
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." Wahyu 22:12
Friday, January 11, 2013
Thursday, January 10, 2013
HARI TUHAN SUDAH DEKAT (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Januari 2013 -
Baca: Lukas 21:34-38
"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat." Lukas 21:34
Walau hari kedatangan Tuhan Yesus tidak dapat diketahui secara pasti, kita dapat membacanya dari tanda-tanda zaman yang ada. Alkitab menegaskan bahwa hari Tuhan itu datang seperti pencuri pada malam hari. Pencuri tidak akan pernah memberitahukan terlebih dahulu rencananya untuk mencuri atau merampok rumah orang, tapi ia akan datang dengan tiba-tiba, tidak terduga sama sekali. Biasanya pencuri datang pada malam hari saat si tuan rumah sedang tertidur, "Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar." (Matius 24:43).
Kedatangan Tuhan seperti pencuri ini terjadi pada setiap orang yang tidak berjaga-jaga, yang merasa damai dan aman-aman saja secara jasmani, "...maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput." (1 Tesalonika 5:3). Banyak orang kaya yang memiliki harta dan kekayaan melimpah merasa damai dan aman secara jasmani. Mereka merasa tidak lagi memerlukan Tuhan dalam hidupnya sebab mereka mengira semua masalah dapat teratasi dengan uang. Mereka lupa bahwa sebenarnya hidup ini sepenuhnya ada di dalam kuasa tangan Tuhan, bukan pada uang dan kekayaan yang dimiliki. Coba baca perumpamaan tentang orang kaya bodoh (Lukas 12:13-21); Tuhan juga berkata, "Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?" (Lukas 12:20).
Kekayaan tidak dapat menyelamatkan jiwa kita, jadi jangan pernah berharap kepada kekayaan! Sebaliknya gunakan harta dan kekayaan yang kita miliki untuk kemuliaan nama Tuhan: menolong saudara-saudara kita yang lemah (kekurangan) dan juga membantu pekerjaan Tuhan. Sudahkah kita melakukannya? Kita tidak tahu sampai kapan kita punya kesempatan. Bagaimana jika tiba-tiba Tuhan memanggil kita sewaktu-waktu, sementara kita belum punya bekal rohani?
(Bersambung)
Baca: Lukas 21:34-38
"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat." Lukas 21:34
Walau hari kedatangan Tuhan Yesus tidak dapat diketahui secara pasti, kita dapat membacanya dari tanda-tanda zaman yang ada. Alkitab menegaskan bahwa hari Tuhan itu datang seperti pencuri pada malam hari. Pencuri tidak akan pernah memberitahukan terlebih dahulu rencananya untuk mencuri atau merampok rumah orang, tapi ia akan datang dengan tiba-tiba, tidak terduga sama sekali. Biasanya pencuri datang pada malam hari saat si tuan rumah sedang tertidur, "Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar." (Matius 24:43).
Kedatangan Tuhan seperti pencuri ini terjadi pada setiap orang yang tidak berjaga-jaga, yang merasa damai dan aman-aman saja secara jasmani, "...maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput." (1 Tesalonika 5:3). Banyak orang kaya yang memiliki harta dan kekayaan melimpah merasa damai dan aman secara jasmani. Mereka merasa tidak lagi memerlukan Tuhan dalam hidupnya sebab mereka mengira semua masalah dapat teratasi dengan uang. Mereka lupa bahwa sebenarnya hidup ini sepenuhnya ada di dalam kuasa tangan Tuhan, bukan pada uang dan kekayaan yang dimiliki. Coba baca perumpamaan tentang orang kaya bodoh (Lukas 12:13-21); Tuhan juga berkata, "Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?" (Lukas 12:20).
Kekayaan tidak dapat menyelamatkan jiwa kita, jadi jangan pernah berharap kepada kekayaan! Sebaliknya gunakan harta dan kekayaan yang kita miliki untuk kemuliaan nama Tuhan: menolong saudara-saudara kita yang lemah (kekurangan) dan juga membantu pekerjaan Tuhan. Sudahkah kita melakukannya? Kita tidak tahu sampai kapan kita punya kesempatan. Bagaimana jika tiba-tiba Tuhan memanggil kita sewaktu-waktu, sementara kita belum punya bekal rohani?
(Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)