Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Desember 2012 -
Baca: 1 Raja-Raja 17:7-24
"Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di
sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi
engkau makan." 1 Raja-Raja 17:9
Ketika kekeringan dan kelaparan melanda negeri, Elia diperintahkan Tuhan untuk pergi ke tepi sungai Kerit, bagian timur sungai Yordan. Di sana dia minum dari anak sungai, dan Tuhan memerintahkan burung gagak untuk memberinya makan. "Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu." (1 Raja-Raja 17:6). Namun beberapa waktu kemudian anak sungai tersebut kering karena tiada hujan.
Tuhan memerintahkan Elia pergi ke Sarfat di mana dia akan mendapatkan makanan dan tempat tinggal. Elia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa janda yang seharusnya memberi dia makan keadaannya sangatlah miskin. Di sini kita tidak bisa mengetahui apa yang ada di pikiran Tuhan. Secara manusia mustahil, bagaimana mungkin janda itu menyediakan makanan bagi Elia jika ia dan anaknya saja akan segera mati kelaparan? Janda itu berkata, "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku
sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak
dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong
kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi
anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." (1 Raja-Raja 17:12). Tuhan tahu pasti akan apa yang sedang diperbuatNya. Meskipun jalan-jalanNya tidak dapat kita mengerti, Dia meyakinkan kita bahwa segalanya akan berakhir untuk kebaikan kita jika kita mempercayaiNya. Alkitab mengatakan, "O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak
terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami
jalan-jalan-Nya!" (Roma 11:33).
Apakah Elia patah semangat ketika dia tahu bahwa janda tersebut tidak mempunyai apa pun untuk dimakan? Tidak! Elia tetap mempercayai Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhan sanggup menyediakan. Lalu Elia meminta janda tersebut untuk membuat sebuah roti kecil baginya (Elia), baru kemudian membuat roti bagi dirinya dan anaknya. Mujizat pun terjadi! Ketika janda tersebut taat, tempayan yang berisi tepung tidak habis dan buli-buli yang berisi minyak tidak berhenti mengalir sampai hari di mana Tuhan menurunkan hujan di negeri itu.
Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan, Dia selalu punya cara dan jalan keajaiaban untuk menolong kita! Tugas kita adalah taat dan percaya saja!
Friday, December 14, 2012
Thursday, December 13, 2012
TUHAN YANG MEMEGANG KENDALI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Desember 2012 -
Baca: Mazmur 103:1-22
"TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu." Mazmur 103:19
Melalui Alkitab kita bisa belajar tentang kekuasaan Tuhan. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini tanpa sepengetahuan dan di luar kontrol Tuhan. Bahkan Tuhan Yesus menegaskan, "...tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang." (Lukas 21:18). Kita tidak perlu takut akan apa pun jua seperti yang Tuhan Yesus katakan, "Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Lukuas 12:6-7). Tuhanlah yang memegang kendali hidup kita, dan "...yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri." (Mazmur 66:7). Dia adalah Allah yang Mahakuasa; Dia adalah Allah yang berdaulat atas segalanya. Jangan pernah berpikir bahwa segala perkara terjadi di luar kendaliNya.
Untuk menghindari kegelisahan menyerang kita, kita harus ingat beberapa kebenaran tentang kedaulatan Tuhan atas kita: 1. Tuhan ada di mana saja. Daud berkata, "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?" (Mazmur 139:7). Tidak ada satu tempat, meskipun kita merasa sendiri sekalipun, yang tidak bisa Tuhan jangkau. 2. Tuhan tahu segalanya. Dikatakan, "Tuhan memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi." (Mazmur 33:13-14). Jadi, Dia tahu seberapa buruknya keadaan kita, seberapa tidak enaknya perasaan kita. Karena itu jangan pernah berpikir bahwa Tuhan itu tidak peduli akan situasi yang kita hadapi. Mengapa kita harus gelisah? Kita tidak mengetahui tentang hari esok dan masa depan kita, tetapi Tuhan yang memegang masa depan itu. Tuhan tahu apa pun yang akan terjadi, Dia tahu persis apa yang menjadi kebutuhan kita. 3. Tuhan itu Mahakuasa. "Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?" (Kejadian 18:14a). Memang, "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." (Matius 19:26). Masihkah kita meragukan Dia? Perhatikan! Tuhan itu peduli akan masa depan kita dibanding diri kita sendiri.
"Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." Mazmur 55:23b
Baca: Mazmur 103:1-22
"TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu." Mazmur 103:19
Melalui Alkitab kita bisa belajar tentang kekuasaan Tuhan. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini tanpa sepengetahuan dan di luar kontrol Tuhan. Bahkan Tuhan Yesus menegaskan, "...tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang." (Lukas 21:18). Kita tidak perlu takut akan apa pun jua seperti yang Tuhan Yesus katakan, "Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Lukuas 12:6-7). Tuhanlah yang memegang kendali hidup kita, dan "...yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri." (Mazmur 66:7). Dia adalah Allah yang Mahakuasa; Dia adalah Allah yang berdaulat atas segalanya. Jangan pernah berpikir bahwa segala perkara terjadi di luar kendaliNya.
Untuk menghindari kegelisahan menyerang kita, kita harus ingat beberapa kebenaran tentang kedaulatan Tuhan atas kita: 1. Tuhan ada di mana saja. Daud berkata, "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?" (Mazmur 139:7). Tidak ada satu tempat, meskipun kita merasa sendiri sekalipun, yang tidak bisa Tuhan jangkau. 2. Tuhan tahu segalanya. Dikatakan, "Tuhan memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi." (Mazmur 33:13-14). Jadi, Dia tahu seberapa buruknya keadaan kita, seberapa tidak enaknya perasaan kita. Karena itu jangan pernah berpikir bahwa Tuhan itu tidak peduli akan situasi yang kita hadapi. Mengapa kita harus gelisah? Kita tidak mengetahui tentang hari esok dan masa depan kita, tetapi Tuhan yang memegang masa depan itu. Tuhan tahu apa pun yang akan terjadi, Dia tahu persis apa yang menjadi kebutuhan kita. 3. Tuhan itu Mahakuasa. "Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?" (Kejadian 18:14a). Memang, "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." (Matius 19:26). Masihkah kita meragukan Dia? Perhatikan! Tuhan itu peduli akan masa depan kita dibanding diri kita sendiri.
"Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." Mazmur 55:23b
Subscribe to:
Posts (Atom)