Friday, December 14, 2012

CARA TUHAN AJAIB

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Desember 2012 -

Baca:  1 Raja-Raja 17:7-24

"Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."  1 Raja-Raja 17:9

Ketika kekeringan dan kelaparan melanda negeri, Elia diperintahkan Tuhan untuk pergi ke tepi sungai Kerit, bagian timur sungai Yordan.  Di sana dia minum dari anak sungai, dan Tuhan memerintahkan burung gagak untuk memberinya makan.  "Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu."  (1 Raja-Raja 17:6).  Namun beberapa waktu kemudian anak sungai tersebut kering karena tiada hujan.

     Tuhan memerintahkan Elia pergi ke Sarfat di mana dia akan mendapatkan makanan dan tempat tinggal.  Elia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa janda yang seharusnya memberi dia makan keadaannya sangatlah miskin.  Di sini kita tidak bisa mengetahui apa yang ada di pikiran Tuhan.  Secara manusia mustahil, bagaimana mungkin janda itu menyediakan makanan bagi Elia jika ia dan anaknya saja akan segera mati kelaparan?  Janda itu berkata,  "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."  (1 Raja-Raja 17:12).  Tuhan tahu pasti akan apa yang sedang diperbuatNya.  Meskipun jalan-jalanNya tidak dapat kita mengerti, Dia meyakinkan kita bahwa segalanya akan berakhir untuk kebaikan kita jika kita mempercayaiNya.  Alkitab mengatakan,  "O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!"  (Roma 11:33).

     Apakah Elia patah semangat ketika dia tahu bahwa janda tersebut tidak mempunyai apa pun untuk dimakan?  Tidak!  Elia tetap mempercayai Tuhan.  Ia yakin bahwa Tuhan sanggup menyediakan.  Lalu Elia meminta janda tersebut untuk membuat sebuah roti kecil baginya  (Elia), baru kemudian membuat roti bagi dirinya dan anaknya.  Mujizat pun terjadi!  Ketika janda tersebut taat, tempayan yang berisi tepung tidak habis dan buli-buli yang berisi minyak tidak berhenti mengalir sampai hari di mana Tuhan menurunkan hujan di negeri itu.

Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan, Dia selalu punya cara dan jalan keajaiaban untuk menolong kita!  Tugas kita adalah taat dan percaya saja!

No comments:

Post a Comment