Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 November 2012 -
Baca: Kejadian 45:1-28
"Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri,
karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah
Allah menyuruh aku mendahului kamu." Kejadian 45:5
Dalam Alkitab dinyatakan bahwa "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai
dengan rencana Allah." (Roma 8:28). Hal ini menunjukkan bahwa setiap peristiwa yang terjadi dan kita alami tak lepas dari pengawasan mata Tuhan, karena Dia memiliki suatu tujuan di balik setiap persoalan, penderitaan dan sakit-penyakit yang kita alami. Segala keadaan dan pergumulan apa pun yang sedang kita hadapi, Tuhan tahu, seperti yang dikatakan Daud, "TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi." (Mazmur 139:1-3).
Mungkin kita bertanya, "Mengapa Tuhan ijinkan masalah yang berat terjadi?" Adakalanya Dia ijinkan itu untuk membentuk, memproses dan mengembangkan karakter kita. Selama kita masih menginjakkan kaki di atas bumi ini tak ada seorang pun yang terbebas dari masalah. Perahu atau kapal yang sedang mengarungi lautan dan samudra pasti akan menghadapi ganasnya ombak dan gelombang, bukan? Oleh karena itu belajarlah untuk tetap mengucap syukur dan berpikiran positif di segala keadaan kita. Selalu ada rencanaNya di balik masalah yang terjadi. Hal ini disadari oleh Ayub sehingga di tengah badai hidup yang berat sekali pun ia dapat berkata, "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10). Hari ini kita bisa belajar dari kisah hidup Yusuf yang sungguh luar biasa, orang muda yang harus mengalami penderitaan dan perlakuan yang tidak adil dalam hidupnya dari saudara-saudaranya, teman dan juga majikannya. Proses hidup yang begitu panjang, menyakitkan dan berliku-liku secara manusiawi memberinya alasan untuk kecewa, marah, benci, dendam dan menyimpan akar pahit. Namun Yusuf memiliki karakter yang begitu mulia, tetap mampu memberikan pengampunan kepada saudara-saudaranya dan tidak menyimpan sedikit pun dendam terhadap mereka. (Bersambung)
Saturday, November 3, 2012
Friday, November 2, 2012
FIRMAN TUHAN: Makanan Rohani Orang Percaya! (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 November 2012 -
Baca: Mazmur 40:1-18
"aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." Mazmur 40:9
Bagaimana hati kita saat membaca Alkitab? Apakah kita melakukannya dengan terpaksa atau hanya sebatas rutinitas belaka? Dalam Kisah 13:22b dikatakan, "Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." Daud hidupnya berkenan kepada Tuhan oleh karena ia menyukai Taurat Tuhan dan melakukannya. Perhatikan perkataan Daud ini: "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." (Mazmur 119:97).
Sebagai anak-anakNya kita pun harus memiliki perasaan yang sama yaitu mencintai firman Tuhan dan senantiasa mau menuruti segala perintahNya. Bagi orang yang menaruh kasih kepada Tuhan dalam hatinya tidak ada yang terlalu berat untuk dilakukan, dan itulah yang menyenangkan hati Tuhan. Ada tertulis: "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21). Selain itu kita harus benar-benar percaya kepada firmanNya, bukan hanya sekedar membaca, tapi kita meyakini bahwa setiap tulisan yang ada di dalam Injil adalah perkataan Tuhan sendiri yang berkuasa, ya dan amin, "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.'" (Roma 1:16-17). Jangan sekali-kali kita membandingkan ayat-ayat dalam Alkitab itu dengan akal dan logika kita atau memperdebatkannya, karena firman Tuhan adalah untuk ditaati, bukan untuk diperdebatkan.
Seberapa tekun kita membaca Alkitab? Ada yang tekun selama 1 bulan setelah itu tidak lagi; ada pula yang saat 'terjepit' dengan persoalan saja tekun membaca Alkitab. Tertulis: "...bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci," (1 Timotius 4:13). Tuhan menghendaki agar kita bertekun setiap hari, jangan sampai lalai dan malas.
Dalam firmanNya terkandung berkat-berkat Tuhan; tanpa kita baca dan renungkan, kita tidak akan mengalami janji dan berkat Tuhan itu.
Baca: Mazmur 40:1-18
"aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." Mazmur 40:9
Bagaimana hati kita saat membaca Alkitab? Apakah kita melakukannya dengan terpaksa atau hanya sebatas rutinitas belaka? Dalam Kisah 13:22b dikatakan, "Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." Daud hidupnya berkenan kepada Tuhan oleh karena ia menyukai Taurat Tuhan dan melakukannya. Perhatikan perkataan Daud ini: "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." (Mazmur 119:97).
Sebagai anak-anakNya kita pun harus memiliki perasaan yang sama yaitu mencintai firman Tuhan dan senantiasa mau menuruti segala perintahNya. Bagi orang yang menaruh kasih kepada Tuhan dalam hatinya tidak ada yang terlalu berat untuk dilakukan, dan itulah yang menyenangkan hati Tuhan. Ada tertulis: "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21). Selain itu kita harus benar-benar percaya kepada firmanNya, bukan hanya sekedar membaca, tapi kita meyakini bahwa setiap tulisan yang ada di dalam Injil adalah perkataan Tuhan sendiri yang berkuasa, ya dan amin, "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.'" (Roma 1:16-17). Jangan sekali-kali kita membandingkan ayat-ayat dalam Alkitab itu dengan akal dan logika kita atau memperdebatkannya, karena firman Tuhan adalah untuk ditaati, bukan untuk diperdebatkan.
Seberapa tekun kita membaca Alkitab? Ada yang tekun selama 1 bulan setelah itu tidak lagi; ada pula yang saat 'terjepit' dengan persoalan saja tekun membaca Alkitab. Tertulis: "...bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci," (1 Timotius 4:13). Tuhan menghendaki agar kita bertekun setiap hari, jangan sampai lalai dan malas.
Dalam firmanNya terkandung berkat-berkat Tuhan; tanpa kita baca dan renungkan, kita tidak akan mengalami janji dan berkat Tuhan itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)