Saturday, November 3, 2012

TUHAN TAHU PERGUMULAN KITA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 November 2012 -

Baca:  Kejadian 45:1-28

"Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu."  Kejadian 45:5

Dalam Alkitab dinyatakan bahwa  "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."  (Roma 8:28).  Hal ini menunjukkan bahwa setiap peristiwa yang terjadi dan kita alami tak lepas dari pengawasan mata Tuhan, karena Dia memiliki suatu tujuan di balik setiap persoalan, penderitaan dan sakit-penyakit yang kita alami.  Segala keadaan dan pergumulan apa pun yang sedang kita hadapi, Tuhan tahu, seperti yang dikatakan Daud,  "TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;  Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.  Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi."  (Mazmur 139:1-3).

     Mungkin kita bertanya,  "Mengapa Tuhan ijinkan masalah yang berat terjadi?"  Adakalanya Dia ijinkan itu untuk membentuk, memproses dan mengembangkan karakter kita.  Selama kita masih menginjakkan kaki di atas bumi ini tak ada seorang pun yang terbebas dari masalah.  Perahu atau kapal yang sedang mengarungi lautan dan samudra pasti akan menghadapi ganasnya ombak dan gelombang, bukan?  Oleh karena itu belajarlah untuk tetap mengucap syukur dan berpikiran positif di segala keadaan kita.  Selalu ada rencanaNya di balik masalah yang terjadi.  Hal ini disadari oleh Ayub sehingga di tengah badai hidup yang berat sekali pun ia dapat berkata,  "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas."  (Ayub 23:10).  Hari ini kita bisa belajar dari kisah hidup Yusuf yang sungguh luar biasa, orang muda yang harus mengalami penderitaan dan perlakuan yang tidak adil dalam hidupnya dari saudara-saudaranya, teman dan juga majikannya.  Proses hidup yang begitu panjang, menyakitkan dan berliku-liku secara manusiawi memberinya alasan untuk kecewa, marah, benci, dendam dan menyimpan akar pahit.  Namun Yusuf memiliki karakter yang begitu mulia, tetap mampu memberikan pengampunan kepada saudara-saudaranya dan tidak menyimpan sedikit pun dendam terhadap mereka.  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment