Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Mei 2012 -
Baca: Markus 5:21-34
"Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah
menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari
penyakitmu!" Markus 5:34
Sebuah pertanyaan yang kerapkali timbul di dalam hati banyak orang Kristen: "Masihkah mujizat Tuhan terjadi hingga saat ini? Ataukah mujizat itu hanya terjadi di zaman dahulu kala semasa Tuhan Yesus melayani di bumi dan sekarang tidak? Jika mujizat itu masih terjadi, mengapa masalahku sampai detik ini belum ada jalan keluar, mengapa sakit-penyakitku juga tak kunjung sembuh, padahal sudah lama aku berdoa dan juga didoakan oleh para hamba Tuhan?" Mari kita perhatikan kisah yang terdapat dalam Alkitab ini: Ada dua orang yang mengalami persoalan dan menghadapi jalan buntu. Mujizat pertama adalah seorang wanita yang mengalami pendarahan selama dua belas tahun dan disembuhkan ketika ia bertemu dengan Tuhan Yesus.
Dua belas tahun bukanlah waktu yang singkat. Tak bisa kita bayangkan betapa sakit dan menderitanya wanita itu. Banyak orang pasti tidak akan tahan dan akhirnya berputus asa (menyerah) bila menderita terus-menerus dalam waktu yang sangat lama. Selama bertahun-tahun wanita itu pasti berusaha mencari kesembuhan ke mana-mana dan bisa dipastikan biaya yang dikeluarkan sudah sangat banyak dan mungkin kekayaannya sudah habis ia gunakan untuk berobat, namun tidak ada hasil. Tapi wanita ini tidak putus asa dan percaya bahwa selalu ada harapan selama mau berusaha. Ketika ia mendengar tentang Yesus, pengharapannya untuk mendapatkan mujizat semakin kuat. Dengan penuh iman wanita itu berkata, "Asal kujamah jubah-Nya, aku akan sembuh." (ayat 28). Setelah menjamah jubah Yesus, seketika itu juga mujizat terjadi. "Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya." (ayat 29). Tuhan Yesus menghargai iman wanita ini, Imannya telah menyelamatkan dan karena itu ia mengalami mujizat kesembuhan dari Tuhan.
Iman adalah kunci jalan bagi mujizat Tuhan terjadi dalam hidup kita. Iman adalah kunci yang menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak. Karena itu jangan pernah meragukan kuasa Tuhan!
Mujizat itu masih ada asal kita dengan iman datang kepada Tuhan Yesus, karena Dia adalah "Jehovah Rapha", dokter di atas segala dokter!
Friday, May 11, 2012
Thursday, May 10, 2012
DEBORA: Tidak Ada yang Mustahil! (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Mei 2012 -
Baca: Hakim-Hakim 5:1-31
"Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi Tuhan, bermazmur bagi Tuhan, Allah Israel." Hakim-Hakim 5:3
Inilah respon barak: "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju." (Hakim-Hakim 4:8). Karena kepekaannya mendengar suara Tuhan dan keyakinannya bahwa Tuhan akan berperang ganti mereka, Debora beroleh keberanian untuk maju berperang bersama dengan Barak. Dengan penuh iman Debora berkata, "'Bersiaplah, sebab inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah Tuhan telah maju di depan engkau?' Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia, dan Tuhan mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki." (Hakim-Hakim 4:14-15). Dan akhirnya Debora mampu membawa bangsa Israel kepada kemenangan yang gilang-gemilang. Itu semua bukan karena gagah dan kuat manusia, tapi semata-mata karena Tuhan yang menyertainya. "Demikianlah Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel." (Hakim-Hakim 4:23).
Tuhan benar-benar menunjukkan kuasaNya dan menjadi Jehovah Nissi bagi bangsa Israel. Meski dipimpin seorang wanita bukan berarti Israel lemah dan mudah ditaklukkan. Israel mempunyai Tuhan yang hidup dan berkuasa. Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan! Dia sanggup memakai Debora sebagai pahlawan bagi bangsa Israel. "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Korintus 1:27-29).
Karena itu Deborah menaikkan pujian dan pengagungan bagi Tuhan, nyanyian syukur karena Tuhan telah menjadi pembela bagi bangsanya. Sungguh, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31b). Di dalam Tuhan, kita lebih daripada pemenang.
Di bawah kepemimpinan Debora amanlah bangsa Israel selama 40 tahun.
Baca: Hakim-Hakim 5:1-31
"Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi Tuhan, bermazmur bagi Tuhan, Allah Israel." Hakim-Hakim 5:3
Inilah respon barak: "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju." (Hakim-Hakim 4:8). Karena kepekaannya mendengar suara Tuhan dan keyakinannya bahwa Tuhan akan berperang ganti mereka, Debora beroleh keberanian untuk maju berperang bersama dengan Barak. Dengan penuh iman Debora berkata, "'Bersiaplah, sebab inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah Tuhan telah maju di depan engkau?' Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia, dan Tuhan mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki." (Hakim-Hakim 4:14-15). Dan akhirnya Debora mampu membawa bangsa Israel kepada kemenangan yang gilang-gemilang. Itu semua bukan karena gagah dan kuat manusia, tapi semata-mata karena Tuhan yang menyertainya. "Demikianlah Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel." (Hakim-Hakim 4:23).
Tuhan benar-benar menunjukkan kuasaNya dan menjadi Jehovah Nissi bagi bangsa Israel. Meski dipimpin seorang wanita bukan berarti Israel lemah dan mudah ditaklukkan. Israel mempunyai Tuhan yang hidup dan berkuasa. Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan! Dia sanggup memakai Debora sebagai pahlawan bagi bangsa Israel. "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Korintus 1:27-29).
Karena itu Deborah menaikkan pujian dan pengagungan bagi Tuhan, nyanyian syukur karena Tuhan telah menjadi pembela bagi bangsanya. Sungguh, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31b). Di dalam Tuhan, kita lebih daripada pemenang.
Di bawah kepemimpinan Debora amanlah bangsa Israel selama 40 tahun.
Subscribe to:
Posts (Atom)