Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Januari 2012 -
Baca: Ayub 42:1-6
"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." Ayub 42:2
Ada kalimat bijak yang mengatakan, "Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda." Siapa pun dari kita pasti tidak mau mengalami kegagalan dalam hidupnya: entah itu gagal dalam studi, karir dan juga rumah tangga. Kegagalan ibarat hantu yang sangat menakutkan semua orang, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk menghindari dan menjauhinya.
Apa itu kegagalan? Kegagalan adalah suatu proses ketidakberhasilan mencapai apa yang diusahakan atau direncanakan. Jika saat ini kita mengalami kegagalan, jangan putus asa dan larut dalam kekecewaan terus-menerus. Sejarah dunia mencatat bahwa orang-orang yang sukses bukanlah orang-orang yang tidak pernah gagal dalam hidupnya; justru mereka juga pernah atau mungkin berkali-kali mengalami kegagalan, tapi mereka tidak menyerah pada keadaan dan kemudian bangkit. Oleh karena itu andalkan Tuhan dan libatkan Dia dalam segala hal. Serahkan setiap rencana hidup kita kepada Tuhan sepenuhnya. Ada tertulis: "Hari ini atau besok kamu berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung;, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: 'Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.;" (Yakobus 4:13-14). Rencana manusia bisa gagal, tetapi rencana Tuhan tidak pernah gagal. "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan." (Yesaya 55:8).
Berjalan bersama Tuhan dan hidup seturut dengan firmanNya adalah kunci untuk terbebas dari kegagalan. Ambil sisi positif dari setiap kegagalan yang terjadi. Percayalah bahwa melalui kegagalan ini Tuhan sedang memberikan kita pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga, sebab setelah mengalami kegagalan kita akan menjadi lebih bijaksana, berhati-hati dan semakin siap untuk menjalani hidup ini. Salomo berkata, "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri...Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak," (Amsal 3:5, 7a).
Mengandalkan Tuhan dalam segala hal adalah kunci terhindar dari kegagalan!
Saturday, January 7, 2012
Friday, January 6, 2012
TUHAN YANG MEMBERI KEMENANGAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Januari 2012 -
Baca: Ulangan 20:1-20
"Dengarlah, hai orang Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu; janganlah lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka," Ulangan 20:3
Perjalanan hidup orang percaya yang walaupun berada dalam penyertaan dan pimpinan Tuhan bukanlah mulus tanpa hambatan; justru sebaliknya kita akan menghadapi tantangan dan peperangan yang tidak mudah, bahkan jauh lebih besar. Tertulis: "Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu,..." (Ulangan 20:1).
Mengapa Tuhan ijinkan hal itu terjadi di dalam kehidupan kita? Karena di balik itu semua Tuhan punya rencana di mana Dia akan memberikan kemenangan yang besar bagi kita. Jadi sesungguhnya rancangan Tuhan atas kita bukan sekedar menyediakan berkat-berkatNya, tetapi Ia juga menghendaki agar kita dapat melihat dan mengalami kemenangan atas permasalahan sebesar apa pun. Perlu dipahami bahwa kemenangan yang gilang-gemilang adalah rancangan Tuhan bagi kehidupan orang percaya: "Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai," (Zefanya 3:17).
Mengapa masih banyak anak Tuhan yang belum mengalami kemenangan yang sesungguhnya? Ada hal-hal yang seringkali menjadi penghambat kemenangan kita, salah satunya adalah ketidaksabaran kita menantikan Tuhan. Ketidaksabaran membuat seseorang menyerah di tengah jalan, tidak lagi bertekun dan menjadi tawar hati. Yakobus menasihati, "...petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu," (Yakobus 5:7b-8). Waktu kita bukanlah waktu Tuhan; Dia tahu yang terbaik dan pertolonganNya tidak pernah terlambat. Hal lain adalah karena kita tidak mau membayar harga! Di setiap peperangan selalu ada pengorbanan dan juga air mata. Sudahkah kita berkorban waktu, tenaga dan memberi yang terbaik untuk Tuhan?
Seberat apa pun masalah yang kita hadapi, janganlah takut, "sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu" Ulangan 20:4
Baca: Ulangan 20:1-20
"Dengarlah, hai orang Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu; janganlah lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka," Ulangan 20:3
Perjalanan hidup orang percaya yang walaupun berada dalam penyertaan dan pimpinan Tuhan bukanlah mulus tanpa hambatan; justru sebaliknya kita akan menghadapi tantangan dan peperangan yang tidak mudah, bahkan jauh lebih besar. Tertulis: "Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu,..." (Ulangan 20:1).
Mengapa Tuhan ijinkan hal itu terjadi di dalam kehidupan kita? Karena di balik itu semua Tuhan punya rencana di mana Dia akan memberikan kemenangan yang besar bagi kita. Jadi sesungguhnya rancangan Tuhan atas kita bukan sekedar menyediakan berkat-berkatNya, tetapi Ia juga menghendaki agar kita dapat melihat dan mengalami kemenangan atas permasalahan sebesar apa pun. Perlu dipahami bahwa kemenangan yang gilang-gemilang adalah rancangan Tuhan bagi kehidupan orang percaya: "Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai," (Zefanya 3:17).
Mengapa masih banyak anak Tuhan yang belum mengalami kemenangan yang sesungguhnya? Ada hal-hal yang seringkali menjadi penghambat kemenangan kita, salah satunya adalah ketidaksabaran kita menantikan Tuhan. Ketidaksabaran membuat seseorang menyerah di tengah jalan, tidak lagi bertekun dan menjadi tawar hati. Yakobus menasihati, "...petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu," (Yakobus 5:7b-8). Waktu kita bukanlah waktu Tuhan; Dia tahu yang terbaik dan pertolonganNya tidak pernah terlambat. Hal lain adalah karena kita tidak mau membayar harga! Di setiap peperangan selalu ada pengorbanan dan juga air mata. Sudahkah kita berkorban waktu, tenaga dan memberi yang terbaik untuk Tuhan?
Seberat apa pun masalah yang kita hadapi, janganlah takut, "sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu" Ulangan 20:4
Subscribe to:
Posts (Atom)