Wednesday, November 23, 2011

SOMBONG ROHANI: Penyakit Orang Kristen (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 November 2011 -

Baca:  3 Yohanes 5:15

"Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami."  3 Yohanes 9

Diotrefes adalah contoh orang yang sombong rohani, karena ia tidak mau mengakui Yohanes dan rekan-rekannya dan merasa dirinya lebih baik dari yang lainnya Dalam bacaan kita jelas dinyatakan bahwa Diotrefes ingin menjadi orang yang terkemuka di antara jemaat sehingga ia menolak sang penatua dan teman-temannya dengan kata-kata kasar.  Ia juga melarang warga jemaat menerima teman-teman sang penatua di dalam rumah mereka.  Jika ada yang menerimanya maka warga jemaat tersebut akan dikucilkan.  Anehnya, Gayus yang menjadi tokoh di dalam jemaat tidak mengetahui sepak terjang Diotrefes, sehingga ketika sang penatua menyampaikan tentang tindakan Diotrefes, Gayus agak meragukan keterangannya.  Gayus justru menyangka Demetrius yang ingin menjadi orang terkemuka.  Oleh karena itu sang penatua meminta Gayus agar tidak salah menilai antara Diotrefes dan Demetrius.

     Firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa orang yang tinggi hati  (sombong)  bukan hanya salah atau tidak benar, tetapi merupakan kekejian di mata Tuhan seperti tertulis:  "Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan;  sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman."  (Amsal 16:5).  Mengapa sombong rohani itu sangat berbahaya?  Karena orang yang sombong rohani seringkali merasa dirinya paling benar dan paling mengerti sehingga merasa tidak perlu bertobat.  Ketika ibadah di gereja pun tak ubahnya ia seorang kritikus ulung:  mengkritik sana-sini, komentar ini-itu, bahkan ketika pengkhotbah menyampaikan firman, ia menganggap bahwa firman itu cocok untuk orang lain, bukan untuk dirinya.

     Kesombongan membuat seseorang tidak pernah tunduk kepada firman.  Adalah sia-sia dan tidak memiliki nilai di hadapan Tuhan apa pun yang kita kerjakan jika didasari dengan kesombongan.  Begitu juga dalam pelayanan, sebesar apa pun kontribusi kita untuk gereja dan pekerjaan Tuhan, jika didasari oleh kesombongan akan menjadi kejahatan di mata Tuhan.  Terlebih lagi jika motivasi kita dalam melayani Tuhan adalah untuk mencari pujian dan hormat untuk diri sendiri, maka pelayanan kita hanya akan menjadi batu sandungan bagi orang lain.  Pujian dan hormat itu hanyalah milik Tuhan!  Jangan sekali-kali mencuri kemuliaan Tuhan.

"Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;"  Yesaya 2:11a

Tuesday, November 22, 2011

SOMBONG ROHANI: Penyakit Orang Kristen (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 November 2011 -

Baca:  1 Korintus 4:6-21

"...supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain."  1 Korintus 4:6b

Gereja di Korintus dikenal sebagai gereja yang memiliki program kerja yang baik, termasuk dalam hal pengajaran dan pengkhotbahnya.  Itulah sebabnya mereka mengalami kemajuan yang pesat dalam menjangkau jiwa-jiwa.  Karena merasa sudah berhasil mereka mulai terlena dan menjadi sombong secara rohani:  merasa lebih baik dari orang percaya lainnya, membanggakan diri dan menganggap rendah yang lain.  Hal inilah yang mendorong Rasul Paulus segera bertindak dan menegur jemaat di Korintus dengan keras,  "Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting?  Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima?  Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?"  (ayat 7).

     Ketika mulai merasa bahwa diri kita lebih baik dan lebih rohani dari orang lain, pelayanan kita lebih berhasil dari orang lain, atau gereja kita lebih besar dan maju dibanding gereja lain, saat itulah kita sedang jatuh dalam dosa kesombongan!  Dalam hal kerohanian, seringkali kesombongan itu tumbuh secara tersembunyi tanpa dapat kita sadari dan kita tetap merasa baik-baik saja dalam hal ini, padahal kesombongan itu adalah ketika kita mulai suka menghakimi dan membanding-bandingkan dengan orang lain.

     Orang yang sombong seringkali tidak menyadari kalau dirinya sombong.  Inilah tipu muslihat Iblis!  Ketika gagal mengupayakan segala cara agar kita jatuh dalam segala hal yang jahat di mata Tuhan, Iblis akan mencoba dengan cara yang lebih jitu yaitu membiarkan kita dengan kesibukan pelayanan kita sampai akhirnya kita merasa  'lebih', dan pada saat itulah kita menjadi sombong rohani.  Bukankah banyak orang Kristen dan juga para pelayan Tuhan yang mulai terjangkit  'penyakit'  ini?  Seseorang yang berbuat dosa atau terlibat dalam segala jenis kejahatan tidak ada yang dapat mereka sombongkan.  Tetapi orang yang merasa dirinya  'baik-baik saja', apalagi sudah terlibat dalam pelayanan dan dipercaya Tuhan dalam banyak hal, tanpa sadar menjadi sombong dan membanggakan kemuliaan yang seharusnya menjadi milik Tuhan.  Ini juga yang menjadi alasan mengapa Lucifer jatuh, yaitu karena kesombongannya.

Kesombongan adalah dosa terbesar dalam kehidupan kekristenan.