Wednesday, June 8, 2011

KARUNIA ROHANI DARI TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Juni 2011 -

Baca:  1 Petrus 4:7-11

"Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-riap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."  1 Petrus 4:10

Bahasa Yunani untuk kata karunia adalah charisma, yang bisa diartikan kemampuan-kemampuan rohani yang diberikan Tuhan untuk memperlengkapi orang-orang percaya oleh karya Roh Kudus.  Jadi setiap orang percaya, tanpa terkecuali, menerima karunia dari Tuhan.  Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak melayani Tuhan.  Namun seringkali kita merasa tidak pantas, tidak layak, tidak mampu untuk melayani, padahal  "...kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus."  (Efesus 4:7).  Sama seperti tubuh jasmani kita terdiri atas banyak anggota,demikian juga anggota-anggota tubuh Kristus berfungsi dalam panggilan dan karunia yang berbeda.  Tuhan yang menentukan tujuan dan fungsi kita dan setiap bagian itu penting, tak ada bagian yang dapat memisahkan diri dari yang lain.

     Karena kita telah diberi karunia atau kemampuan supranatural oleh Tuhan, maka apa pun bentuk pelayanan yang kita kerjakan, baik itu berkotbah, mengajar, menginjil, menyanyi, bernubuat dan sebagainya harus dengan karunia itu, bukan dengan kekuatan atau kepintaran kita sendiri.  Apabila kita melayani tanpa karunia dari Tuhan, pelayanan kita akan sia-sia.  Dan bila kita menyadari bahwa di dalam kita ada karunia dari Tuhan harus kita optimalkan.  Pesan Paulus kepada Timotius,  "Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu."  (2 Timotius 1:6).  Karunia sudah ada di dalam Timotius!  Apabila Tuhan menempatkan karuniaNya, itu tidak datang dan pergi, tetapi tinggal di dalam,  "Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya."  (Roma 11:29).

     Karunia atau kuasa ini adalah perlengkapan yang dibutuhkan untuk memenuhi panggilan Tuhan atas diri kita masing-masing.  Gereja tak akan berdiri teguh tanpa karunia-karunia ini, karena itu  "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."  (1 Petrus 4:10).

Karunia yang ada pada kita adalah anugerah Tuhan, bukan milik kita, kita hanyalah pengurusnya;  "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma."  Matius 10:8b

Tuesday, June 7, 2011

MENANG TERHADAP INTIMIDASI IBLIS (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Juni 2011 -

Baca:  Nehemia 6

"Karena mereka semua mau menakut-nakutkan kami, pikirnya:  'Mereka akan membiarkan pekerjaan itu, sehingga tak dapat diselesaikan.'.  Tetapi aku justru berusaha sekuat tenaga."  Nehemia 6:9

Nehemia tidak terpengaruh oleh hasutan-hasutan mereka. Jika ia menyerah di tengah jalan dan tidak lagi melanjutkan pembangunan itu, maka mereka (musuh) pasti akan melompat kegirangan dan bersukacita atas kegagalan Nehemia.  Itulah yang dimaui oleh Iblis, karena memang pekerjaan Iblis adalah  "...untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;"  (Yohanes 10:10a).

     Di tengah ujian berat yang mendera, Nehemia tidak putus asa.  Ia datang kepada Tuhan dengan berpuasa dan berdoa sehingga ia beroleh kekuatan untuk menghadapi lawan-lawannya.  Pemazmur berkata,  "Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung;  dari manakah akan datang pertolonganku?  Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi."  (Mazmur 121:1-2).  Nehemia pun berani berkata,  "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil!  Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun.  Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!"  (Nehemia 2:20).  Para pengacau (Sanbalat dan Gesyem) tidak pernah berhenti untuk menggagalkan usaha Nehemia.  Bahkan Sanbalat mengutus hambanya untuk yang kelima kalinya kepada Nehemia dengan membawa surat tuduhan bahwa Nehemia telah memberontak dan mencalonkan dirinya sebagai raja Yehuda (Nehemia 6:6).  Berbagai upaya telah mereka lakukan, tapi semuanya tidak ada yang berhasil karena Tuhan menyertai Nehemia.  Nehemia tetap kuat dan fokus terhadap tugas yang dipercayakan Tuhan untuk membangun kembali Yerusalem.  Ia menjalankan tugas ini dengan penuh komitmen dan tidak menyalahgunakannya.

     Bila saat ini kita sedang mengalami pergumulan yang tidak jauh berbeda dengan Nehemia, jangan putus asa!  Memang, Iblis tidak pernah lelah untuk melemahkan kita.  Jangan menyerah pada keadaan dan terpengaruh kata-kata negatif yang dilontarkan orang lain kepada kita.  Tetaplah maju!  Ada tertulis:  "dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,"  (1 Korintus 1:28).

Serahkan setiap perkara kepada Tuhan, maka Dia akan menyelesaikannya, karena tak ada rencanaNya yang gagal!