Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Mei 2011 -
Baca: 1 Petrus 1:13-25
"Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu." 1 Petrus 1:22
Berakar di sebuah gereja lokal berarti memiliki kesempatan untuk mempraktekkan kasih. Karena itu "...marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama keapada kawan-kawan kita seiman." (Galatia 6:10). Kalau kita tidak pernah memiliki hubungan atau persekutuan yang erat dengan saudara-saudara seiman dalam sebuah gereja lokal, maka ketika mengalami masa-masa sukar kita pasti akan kesulitan mendekatkan diri kepada orang lain karena kita belum pernah membangun hubungan dengan mereka sebelumnya. Kita perlu bersekutu dengan orang lain, karena masalahnya adalah ketika kita sakit, terluka, kecewa dan lemah, siapakah yang dapat kita hubungi untuk berbagi? Jadi kita harus memiliki hubungan di dalam sebuah gereja lokal di mana kita dapat secara fisik hadir untuk saling menopang.
Bersekutu dengan saudara seiman akan membantu kita bertumbuh dan bergairah untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan karena ada yang mengingatkan dan menegur kita saat kita sedang lemah dan suam. Ada tertulis: "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17). Orang Kristen yang tidak pernah menjadi anggota aktif di dalam jemaat lokal dan hanya menjadi penonton di setiap minggu, serta tidak aada hubungan yang terbangun dengan orang lain tidak akan bertumbuh. Mungkin kita memperoleh pengetahuan banyak tentang firman Tuhan, namun karakter dan kehidupan rohani kita tidak berkembang sebab untuk bertumbuh kita membutuhkan hubungan dengan saudara yang lain; dan Tuhan memakai orang lain untuk membentuk dan mendewasakan kita.
Kala kita bergabung dengan gereja lokal Tuhan akan menaruh suatu kerinduan di dalam hati kita untuk memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. Di situ pula kita berkesempatan untuk mengembangkan karunia rohani yang telah Tuhan taruh dalam diri kita. Tuhan memakai karunia-karunia itu untuk memenuhi kebutuhan dalam jemaat lokal di mana kita menjadi bagiannya. Mari camkan ini: setiap orang dibutuhkan di setiap gereja.
Mari terlibat di gereja lokal; apa pun bentuk peranan kita, lakukan itu dengan segenap hati dan setia seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia; ada upah yang Tuhan sediakan bagi kita (baca Kolose 3:23-24).
Tuesday, May 17, 2011
Monday, May 16, 2011
GEREJA LOKAL: Tempat Bertumbuh (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Mei 2011 -
Baca: Ibrani 10:19-25
"Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik." Ibrani 10:24
Dari ayat nas yang kita baca ada dua kata penting yaitu memperhatikan dan mendorong. Kata memperhatikan memiliki arti: menemukan dan melihat satu sama lain. Sedangkan kata mendorong dalam bahasa Yunaninya 'paroxusmos', yang artinya: membangkitkan atau membuat tajam. Dua hal inilah yang diperlukan dalam pertumbuhan iman setiap orang percaya: saling memperhatikan dan saling mendorong.
Sering kita jumpai ada banyak orang Kristen yang kelihatannya rajin beribadah ke gereja tapi mereka tidak mengalami pertumbuhan ke arah yang benar. Mengapa? Karena mereka selalu berpindah-pindah gereja, tidak berakar atau menjadi anggota di suatu gereja lokal. Minggu ini beribadah di gereja A karena kebetulan ada hamba Tuhan besar yang sedang berkotbah di situ; minggu berikutnya beribadah ke gereja B yang lokasinya di kawasan pusat perbelanjaan, dengan harapan sambil menyelam minum air, beribadah sekaligus shopping. Di kesempatan lainnya ikut kebaktian di gereja C dan seterusnya. Bahkan ada juga orang Kristen yang sudah cukup beribadah menyaksikan siaran televisi saja di rumah. Apakah mungkin orang-orang yang demikian memiliki persekutuan yang intens dengan saudara seiman lainnya? Mereka datang ke gereja, duduk mendengarkan kotbah, pulang, tidak peduli orang lain; fokusnya diri sendiri.
Begitu pentingkah kita berakar di dalam sebuah gereja lokal? Misalkan kita memiliki tanaman jeruk, tapi kita selalu menarik akarnya setiap minggu dan memindahkannya, maka sampai kapan pun tanaman jeruk itu tidak akan bertumbuh, apalagi berbuah. Tanaman jeruk itu akan bertumbuh dengan baik dan pada saatnya akan menghasilkan buah apabila ditanam secara permanen dan dibiarkan berakar pada satu tempat. Begitu pula orang percaya yang selalu berpindah-pindah gereja dan tidak mengakar di suatu gereja lokal. Ketika kita bergabung dengan gereja lokal kita memiliki kesempatan untuk bersekutu dan membangun persahabatan dengan sesama anggota tubuh Kristus. Jika tubuh Kristus hanya terdiri dari orang-orang yang berpusat pada diri sendiri, maka kekristenan tidak akan pernah menjangkau dunia! Tuhan Yesus berkata, "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma." (Matius 10:8b). Kebenaran firman yang sudah kita dapatkan harus kita praktekkan dengan saudara seiman. (Bersambung)
Baca: Ibrani 10:19-25
"Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik." Ibrani 10:24
Dari ayat nas yang kita baca ada dua kata penting yaitu memperhatikan dan mendorong. Kata memperhatikan memiliki arti: menemukan dan melihat satu sama lain. Sedangkan kata mendorong dalam bahasa Yunaninya 'paroxusmos', yang artinya: membangkitkan atau membuat tajam. Dua hal inilah yang diperlukan dalam pertumbuhan iman setiap orang percaya: saling memperhatikan dan saling mendorong.
Sering kita jumpai ada banyak orang Kristen yang kelihatannya rajin beribadah ke gereja tapi mereka tidak mengalami pertumbuhan ke arah yang benar. Mengapa? Karena mereka selalu berpindah-pindah gereja, tidak berakar atau menjadi anggota di suatu gereja lokal. Minggu ini beribadah di gereja A karena kebetulan ada hamba Tuhan besar yang sedang berkotbah di situ; minggu berikutnya beribadah ke gereja B yang lokasinya di kawasan pusat perbelanjaan, dengan harapan sambil menyelam minum air, beribadah sekaligus shopping. Di kesempatan lainnya ikut kebaktian di gereja C dan seterusnya. Bahkan ada juga orang Kristen yang sudah cukup beribadah menyaksikan siaran televisi saja di rumah. Apakah mungkin orang-orang yang demikian memiliki persekutuan yang intens dengan saudara seiman lainnya? Mereka datang ke gereja, duduk mendengarkan kotbah, pulang, tidak peduli orang lain; fokusnya diri sendiri.
Begitu pentingkah kita berakar di dalam sebuah gereja lokal? Misalkan kita memiliki tanaman jeruk, tapi kita selalu menarik akarnya setiap minggu dan memindahkannya, maka sampai kapan pun tanaman jeruk itu tidak akan bertumbuh, apalagi berbuah. Tanaman jeruk itu akan bertumbuh dengan baik dan pada saatnya akan menghasilkan buah apabila ditanam secara permanen dan dibiarkan berakar pada satu tempat. Begitu pula orang percaya yang selalu berpindah-pindah gereja dan tidak mengakar di suatu gereja lokal. Ketika kita bergabung dengan gereja lokal kita memiliki kesempatan untuk bersekutu dan membangun persahabatan dengan sesama anggota tubuh Kristus. Jika tubuh Kristus hanya terdiri dari orang-orang yang berpusat pada diri sendiri, maka kekristenan tidak akan pernah menjangkau dunia! Tuhan Yesus berkata, "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma." (Matius 10:8b). Kebenaran firman yang sudah kita dapatkan harus kita praktekkan dengan saudara seiman. (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)