Wednesday, April 27, 2011

ANAK ADALAH BERKAT ISTIMEWA DARI TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 April 2011 -

Baca:  Mazmur 139:13-18

"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku."  Mazmur 139:13

Sebuah keluarga tidak akan terasa lengkap dan tampak sepi jika tidak ada kehadiran anak.  Memiliki anak adalah impian setiap pasangan suami isteri.  Sungguh, anak adalah harta yang tak ternilai dari Tuhan.  Ketahuilah bahwa seorang anak berada di dunia ini bukan karena keinginannya sendiri, tetapi semua karena rencana dan kehendak Tuhan semata.  Itulah sebabnya Tuhan sendiri yang membentuk dan menenun mereka sejak dalam kandungan ibunya, mulai dari warna kulit, sifat atau ciri-ciri lainnya.  Meskipun demikian bukan berarti anak itu sempurna, ia memiliki juga kekurangan, namun kita sebagai orangtua tidak boleh menyepelekan mereka.  Banyak orangtua yang tidak melihat anak-anaknya dari sudut pandang Tuhan.  Akibatnya orangtua suka berlaku kasar terhadap anak atau mengata-ngatai anak dengan kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan, seperti:  kamu bodoh, bandel, atau menyesal ibu melahirkan kamu.

     Seringkali para orangtua tidak mampu melihat potensi yang ada di dalam diri anak-anaknya padahal Tuhan telah memperlengkapi mereka dengan talenta dan karunia.  Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa anak-anak mendapat tempat istimewa di hati Tuhan.  Dikatakan,  "...anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah.  Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda."  (Mazmur 127:3-4).  Oleh karenanya Tuhan menghendaki agar para orangtua mengasihi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih.  Tuhan pun dapat memakai mereka dengan urapan dan panggilan khusus.  Contohnya Samuel, ia dipanggil untuk melayani Tuhan saat usianya masih sangat belia (baca 1 Samuel 2:18).

     Setiap anak diibaratkan seperti kertas yang masih putih dan bersih, karena itu para orangtua harus berhati-hati.  Apa yang diajarkan dan ditanamkan pada anak akan sangat menentukan masa depan mereka (baca Amsal 22:6).  Tuhan memberi tugas dan tanggung jawab kepada orangtua untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan firman Tuhan.  Jadi  "...kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."  (Efesus 6:4).

Anak adalah harta istimewa dari Tuhan, karena itu kasihi dan didiklah mereka dengan benar!

Tuesday, April 26, 2011

BERSYUKUR ATAS KEBAIKAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 April 2011 -

Baca:  Mazmur 138

"Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu;  sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu."  Mazmur 138:2

Pada dasarnya setiap orang pasti menyadari bahwa dirinya memiliki keterbatasan.  Namun hal ini biasanya baru dirasakan ketika ia sedang dalam permasalahan yang berat, sehingga ketika mengalami jalan buntu dan merasa tidak mampu dia akan berusaha mencari pertolongan kepada 'sesuatu yang dianggap lebih besar dan lebih kuat daripada dirinya'.  Itulah sebabnya orang-orang dunia di luar Tuhan berusaha mencari pertolongan ke allah-allah lain:  orang pintar atau dukun, tempat-tempat keramat dan sebagainya untuk mendapatkan solusi bagi permasalahan yang menimpanya, baik itu masalah ekonomi, sakit-penyakit, perjodohan, pekerjaan dan lain-lain.  Mereka terperangkap oleh jerat Iblis yang menawarkan pertolongan instan, padahal ujungnya menuju kehancuran dan kebinasaan.  Segala cara ditempuh demi mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya.

     Sebagai orang percaya kita patut bersyukur karena kita memiliki Tuhan Yesus yang bukan sekedar Allah, namun adalah Bapa dan Gembala yang baik, yang dengan penuh kasih akan memenuhi segala kebutuhan sekaligus mendidik kita agar kita terus bertumbuh dan memiliki karakter seperti Dia.  Tuhan adalah Jehovah, artinya Allah yang memenuhi segala yang kita butuhkan.  Di dalam Yesus tersedia segala berkat yang kita perlukan.  Tetapi seringkali kita selalu menterjemahkan 'berkat' Tuhan itu berupa uang atau hal-hal yang bersifat materi semata.  Akibatnya ketika seseorang belum memiliki uang banyak atau harta yang melimpah ia akan merasa bahwa dirinya belum diberkati Tuhan.  Kita lupa bahwa tubuh yang sehat, keluarga yang harmonis, anak-anak yang tumbuh sehat, bisnis yang lancar dan sebagainya adalah berkat.  Kita jarang menghargai apa yang kita miliki saat ini.

     Mari mulai belajar menghargai berkat-berkat yang Tuhan limpahkan dalam kehidupan kita bukan hanya materi, tapi juga berkat-berkat non materi yang kita terima.  Betapa banyak hal-hal baik yang Tuhan karuniakan dalam hidup kita setiap hari.  Uang dan materi hanyalah sebagian kecil dari berkat yang kita terima.  Berkat Tuhan itu menyeluruh dan sempurna, meliputi berkat jasmani maupun berkat rohani.

Karena itu bersyukurlah senantiasa sebab Tuhan sangat baik!