Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 April 2011 -
Baca: Mazmur 77
"Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa." Mazmur 77:15
Banyak orang berpikir bahwa mujizat Tuhan hanya berlaku pada zaman dahulu dan tidak berlaku untuk kehidupan di masa sekarang ini. Tetapi faktanya adalah Tuhan masih melakukan mujizat. Bila ada orang yang tidak mengalami mujizat bukan karena Tuhan tidak sanggup melakukannya, tetapi karena orang itulah yang tidak percaya pada mujizat. Alkitab dengan tegas menulis: "Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk Tuhan?" (Kejadian 18:14a). Sehingga dengan demikian "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23b). Melalui ayat-ayat di atas jelas dikatakan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan! Dia adalah Allah Sang Pembuat Mujizat karena Dia yang menciptakan bumi dengan segala isinya. Segala sesuatu yang dilakukanNya adalah ajaib. Kalau kita merasa memiliki Allah yang dahsyat dan luar biasa seperti itu tapi masih saja tidak percaya pada mujizatNya, kita adalah orang-orang yang paling bodoh dan rugi besar!
Mujizat dapat terjadi dalam hidup kita karena Dia sangat mengasihi kita. KasihNya tidak setengah-setengah, tapi total. Hal itu dibuktikanNya di atas kayu salib. Dia yang tidak berdosa rela menanggung dosa kita supaya kita dibenarkan; Dia rela terkutuk supaya kita berkemenangan; Dia bukan hanya Allah yang sanggup melakukan mujizat, tetapi juga sangat mengasihi kita, dan tak ada suatu apa pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (baca Roma 8:38:39).
Kita harus berkata jujur bahwa kemampuan dan kekuatan kita sebagai manusia sangatlah terbatas. Tidak ada yang dapat kita banggakan dari diri kita ini. Karena itulah kita sangat membutuhkan dan memerlukan pertolongan dan mujizat dari Tuhan. Jangan sekali-kali menyombongkan diri dan merasa tidak membutuhkan Tuhan, sebaliknya bergantunglah penuh kepada Tuhan supaya mujizat dapat terjadi dalam hidup kita.
Untuk mengalami mujizat Tuhan ada hal-hal yang harus diperhatikan: kita harus memiliki hidup benar di hadapan Tuhan, tidak hidup dalam dosa, harus percaya penuh janji Tuhan dan tidak bimbang, setia dan tekun melakukan kehendak Tuhan dan tetap tahan uji.
Tuesday, April 19, 2011
Monday, April 18, 2011
MENGAPA KITA HARUS MENGALAMI PROSES? (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 April 2011 -
Baca: 1 Petrus 3:13-22
"Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia." 1 Petrus 3:14a
Melanjutkan renungan kemarin mari lihat contoh lain, Daniel, yang juga harus mengalami pemrosesan dari Tuhan: "Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa." (Daniel 6:17a). Meski demikian Daniel tidak marah dan menyalahkan Tuhan, ia tetap tenang. Ketika berhasil melewati proses itu Tuhan menunjukkan kuasa dan pembelaannya atas Daniel. Tertulis: "Allahku telah mengutus malaikat-nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." (Daniel 6:23).
Bila saat ini kita sedang mengalami proses dari Tuhan jangan sekali-kali mengeluh dan kecewa kepada Tuhan, karena Dia tahu mana yang terbaik bagi kita, Tuhan Yesus berkata, "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." (Yohanes 15:2). Inilah maksud Tuhan membersihkan kita supaya kehidupan kita menjadi indah dan menghasilkan buah lebih banyak lagi. Bersyukurlah bila Tuhan masih memproses kita karena berarti Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menerima berkat-berkatNya yang baru. Ada tertulis: "Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu,sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula." (Markus 2:22).
Jadi anggur yang baru tidak dapat disimpan dalam kirbat yang lama; anggur baru harus ada dalam kirbat yang baru pula. Artinya Tuhan akan terlebih dahulu membentuk dan memproses kita menjadi 'baru' supaya pada saatnya kita layak menerima berkatNya, karena tidak sedikit orang Kristen yang tidak siap menerima berkat dari Tuhan; ketika hidupnya sudah diberkati mereka malah berbuah tidak lagi setia kepada Tuhan, semakin diberkati malah semakin sombong, semakin diberkati malah semakin meninggalkan pelayanan dan jam-jam ibadah. Maka dari itu perlu kesiapan untuk menerima berkat itu.
Jika Tuhan menilai kita belum siap menerima berkatNya, Dia memproses kita lebih dulu!
Baca: 1 Petrus 3:13-22
"Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia." 1 Petrus 3:14a
Melanjutkan renungan kemarin mari lihat contoh lain, Daniel, yang juga harus mengalami pemrosesan dari Tuhan: "Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa." (Daniel 6:17a). Meski demikian Daniel tidak marah dan menyalahkan Tuhan, ia tetap tenang. Ketika berhasil melewati proses itu Tuhan menunjukkan kuasa dan pembelaannya atas Daniel. Tertulis: "Allahku telah mengutus malaikat-nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." (Daniel 6:23).
Bila saat ini kita sedang mengalami proses dari Tuhan jangan sekali-kali mengeluh dan kecewa kepada Tuhan, karena Dia tahu mana yang terbaik bagi kita, Tuhan Yesus berkata, "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." (Yohanes 15:2). Inilah maksud Tuhan membersihkan kita supaya kehidupan kita menjadi indah dan menghasilkan buah lebih banyak lagi. Bersyukurlah bila Tuhan masih memproses kita karena berarti Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menerima berkat-berkatNya yang baru. Ada tertulis: "Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu,sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula." (Markus 2:22).
Jadi anggur yang baru tidak dapat disimpan dalam kirbat yang lama; anggur baru harus ada dalam kirbat yang baru pula. Artinya Tuhan akan terlebih dahulu membentuk dan memproses kita menjadi 'baru' supaya pada saatnya kita layak menerima berkatNya, karena tidak sedikit orang Kristen yang tidak siap menerima berkat dari Tuhan; ketika hidupnya sudah diberkati mereka malah berbuah tidak lagi setia kepada Tuhan, semakin diberkati malah semakin sombong, semakin diberkati malah semakin meninggalkan pelayanan dan jam-jam ibadah. Maka dari itu perlu kesiapan untuk menerima berkat itu.
Jika Tuhan menilai kita belum siap menerima berkatNya, Dia memproses kita lebih dulu!
Subscribe to:
Posts (Atom)