Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Maret 2011 -
Baca: Mazmur 20
"Sekarang aku tahu, bahwa Tuhan memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya." Mazmur 20:7
Yosua dipilih Tuhan untuk memimpin bangsa Israel menggantikan Musa. Kata Tuhan, "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu." (Yosua 1:2). Tuhan tidak asal menyuruh Yosua tapi Ia menjanjikan kemenangan kepadanya, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa." (Yosua 1:3). Kemenangan yang dijanjikan Tuhan itu belum diraih Yosua saat ia mendengar perkataan Tuhan. Jadi, kemenangan akan menjadi kenyataan apabila Yosua mengikuti tuntunan Tuhan dan mau melangkah dengan iman.
Ini menunjukkan bahwa hidup berkemenangan disediakan Tuhan bagi anak-anakNya. Namun, mengapa tidak semua orang Kristen dapat menikmati kemenangan? Itu karena tidak tunduk kepada Tuhan dan tidak mengikuti cara-caraNya. Orang-orang dunia memiliki konsep: hidup berkemenangan dapat dicapai dengan cara apa pun meski melanggar firman Tuhan; hidup berkemenangan berarti memiliki uang banyak atau materi yang berlimpah. Akibatnya banyak orang nekat menempuh jalan yang salah atau kotor: menipu orang lain, korupsi, menekan orang lemah, bisnis narkoba, sampai pergi ke gunung Kawi atau dukun demi mendapatkan kekayaan secara instan, namun ujungnya kepada maut. Sebaliknya konsep kemenangan menurut Alkitab adalah: hasil yang kita raih karena Tuhan melakukannya untuk kita.
Kmenangan adalah hasil dari ketaatan. Ketika Yosua taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan (baca Yosua 1:6-8) apa saja yang diperbuatnya menjadi berhasil dan beruntung. Ingat! Kehidupan Kristen adalah hidup penuh perjuangan, tidak ada yang instan, tapi percayalah bahwa Tuhan akan menyertai kita dan memberikan jaminan kemenangan. Tertulis: "...sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu." (Ulangan 20:4).
Mari mencari Tuhan setiap waktu, karena orang yang senantiasa mengandalkan Tuhan hidupnya pasti berhasil dan mengalami berkat-berkat Tuhan yang pasti.
Monday, March 28, 2011
Sunday, March 27, 2011
YUSUF: Pribadi yang Disertai Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Maret 2011 -
Baca: Kejadian 39
"Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena Tuhan menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil." Kejadian 39:23
Yusuf adalah orang pilihan Tuhan yang hidup dalam kebenaran walaupun bukan berarti ia luput dari segala macam kesukaran hidup. Alkitab berkata: "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12). Alkitab mengisahkan tentang perjalanan hidup Yusuf yang hari-harinya penuh diwarnai berbagai pergumulan berat. Saudaranya sendiri, tanpa sepengetahuan ayah mereka, telah menjual Yusuf sebagai budak kepada orang Mesir. Di rumah orang Mesir ia difitnah oleh isteri Potifar, yang akhirnya memaksa Yusuf mendekam di penjara. Meski melewati berbagai ujian, hidup Yusuf senantiasa disertai Tuhan "...sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya;" (Kejadian 39:2a). Puncaknya, Yusuf diangkat menjadi orang kedua di Mesir.
Belajar dari perjalanan hidup Yusuf ini dapat disimpulkan bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Asal kita hidup dalam kebenaran tidak ada hal yang perlu ditakutkan dan dikuatirkan, sebab "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya." (Mazmur 37:23-24). Jangan pernah berkata bahwa keberhasilan dan kesuksesan itu buah dari jerih payah atau karena kekuatan kita sendiri, "...sebab di luar Aku (Tuhan-Red.) kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5b). Karena penyertaan Tuhan Yusuf menjadi orang yang rendah hati; sebaliknya, Ia benci terhadap orang-orang yang congkak.
Bila hidup kita disertai Tuhan tidak ada perkara yang mustahil: pintu berkat, pintu kesempatan, pintu pemulihan, pintu kesembuhan dan sebagainya dibukakan untuk kita. Tertulis: "...apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka." (Wahyu 3:7). Jadi dalam penyertaan Tuhan selalu ada pengharapan.
Ingin disertai Tuhan di segala jalan? Hiduplah seturut kehendak Tuhan seperti Yusuf!
Baca: Kejadian 39
"Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena Tuhan menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil." Kejadian 39:23
Yusuf adalah orang pilihan Tuhan yang hidup dalam kebenaran walaupun bukan berarti ia luput dari segala macam kesukaran hidup. Alkitab berkata: "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12). Alkitab mengisahkan tentang perjalanan hidup Yusuf yang hari-harinya penuh diwarnai berbagai pergumulan berat. Saudaranya sendiri, tanpa sepengetahuan ayah mereka, telah menjual Yusuf sebagai budak kepada orang Mesir. Di rumah orang Mesir ia difitnah oleh isteri Potifar, yang akhirnya memaksa Yusuf mendekam di penjara. Meski melewati berbagai ujian, hidup Yusuf senantiasa disertai Tuhan "...sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya;" (Kejadian 39:2a). Puncaknya, Yusuf diangkat menjadi orang kedua di Mesir.
Belajar dari perjalanan hidup Yusuf ini dapat disimpulkan bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Asal kita hidup dalam kebenaran tidak ada hal yang perlu ditakutkan dan dikuatirkan, sebab "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya." (Mazmur 37:23-24). Jangan pernah berkata bahwa keberhasilan dan kesuksesan itu buah dari jerih payah atau karena kekuatan kita sendiri, "...sebab di luar Aku (Tuhan-Red.) kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5b). Karena penyertaan Tuhan Yusuf menjadi orang yang rendah hati; sebaliknya, Ia benci terhadap orang-orang yang congkak.
Bila hidup kita disertai Tuhan tidak ada perkara yang mustahil: pintu berkat, pintu kesempatan, pintu pemulihan, pintu kesembuhan dan sebagainya dibukakan untuk kita. Tertulis: "...apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka." (Wahyu 3:7). Jadi dalam penyertaan Tuhan selalu ada pengharapan.
Ingin disertai Tuhan di segala jalan? Hiduplah seturut kehendak Tuhan seperti Yusuf!
Subscribe to:
Posts (Atom)