Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Maret 2011 -
Baca: Kejadian 39
"Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena Tuhan menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil." Kejadian 39:23
Yusuf adalah orang pilihan Tuhan yang hidup dalam kebenaran walaupun bukan berarti ia luput dari segala macam kesukaran hidup. Alkitab berkata: "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12). Alkitab mengisahkan tentang perjalanan hidup Yusuf yang hari-harinya penuh diwarnai berbagai pergumulan berat. Saudaranya sendiri, tanpa sepengetahuan ayah mereka, telah menjual Yusuf sebagai budak kepada orang Mesir. Di rumah orang Mesir ia difitnah oleh isteri Potifar, yang akhirnya memaksa Yusuf mendekam di penjara. Meski melewati berbagai ujian, hidup Yusuf senantiasa disertai Tuhan "...sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya;" (Kejadian 39:2a). Puncaknya, Yusuf diangkat menjadi orang kedua di Mesir.
Belajar dari perjalanan hidup Yusuf ini dapat disimpulkan bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Asal kita hidup dalam kebenaran tidak ada hal yang perlu ditakutkan dan dikuatirkan, sebab "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya." (Mazmur 37:23-24). Jangan pernah berkata bahwa keberhasilan dan kesuksesan itu buah dari jerih payah atau karena kekuatan kita sendiri, "...sebab di luar Aku (Tuhan-Red.) kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5b). Karena penyertaan Tuhan Yusuf menjadi orang yang rendah hati; sebaliknya, Ia benci terhadap orang-orang yang congkak.
Bila hidup kita disertai Tuhan tidak ada perkara yang mustahil: pintu berkat, pintu kesempatan, pintu pemulihan, pintu kesembuhan dan sebagainya dibukakan untuk kita. Tertulis: "...apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka." (Wahyu 3:7). Jadi dalam penyertaan Tuhan selalu ada pengharapan.
Ingin disertai Tuhan di segala jalan? Hiduplah seturut kehendak Tuhan seperti Yusuf!
Sunday, March 27, 2011
Saturday, March 26, 2011
PELAJARAN BERHARGA DARI YAKUB
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Maret 2011 -
Baca: Kejadian 35:1-15
"Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu." Kejadian 35:1
Mengapa Tuhan memerintahkan Yakub untuk kembali ke Betel dan tinggal di situ? Bukankah selama bertahun-tahun Yakub sudah pernah tinggal di Betel dan hidup bersama-sama dengan Laban, pamannya? Pasti ada gejolak dalam diri Yakub, sebab bila kembali ke Betel berarti ia akan bertemu kembali dengan Esau, kakaknya, yang pernah mengancam hendak membunuhnya. Namun ketika Yakub merespons panggilan Tuhan dan taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, maka "...kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar." (Ayat 5b).
Melalui Betel ini Tuhan hendak memberikan satu pelajaran berharga kepada Yakub bahwa setiap pelanggaran selalu mendatangkan akibat, yaitu penderitaan. Akibat kecurangannya, Yakub harus lari ke Mesopotamia karena jiwanya terancam, dan ia pun menuai apa yang telah diperbuat, Yakub juga ditipu oleh Laban. Benar apa yang tertulis di Alkitab: "...apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya,..." (Galatia 6:7b-8).
Tuhan menghendaki agar kita hidup dalam kejujuran, bukan dalam kecurangan. Tuhan pasti akan menolong dan membela umatNya yang hidup jujur. Pemazmur berkata, "siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya." (Mazmur 50:23b). Kalau pun hidup Yakub menjadi berhasil dan diberkati, itu semua karena Tuhan yang mengerjakan perkara-perkara besar dalam hidupnya, bukan karena hebat dan kuat Yakub. Dalam Kejadian 28:10-22 Yakub bermimpi ada tangga yang ujungnya sampai ke langit dan tampaklah para malaikat naik turun tangga itu. Naik tangga gambaran bagaimana para malaikat membawa masalah-masalah kita kepada Tuhan; sedangkan turun tangga artinya para malaikat turun membawa berkat-berkat dari sorga. Ada pun makna rohaninya adalah: sesungguhnya jarak antara kita dengan sorga itu sangat dekat. Tuhan itu hanya sejauh doa! Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, namun dibutuhkan kejujuran (hidup benar) dan kesetiaan untuk meraih berkat-berkat dari Tuhan.
Tuhan sanggup mengubahkan hal-hal yang buruk menjadi baik, asal kita mau tunduk kepada Tuhan dan hidup dalam pertobatan!
Baca: Kejadian 35:1-15
"Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu." Kejadian 35:1
Mengapa Tuhan memerintahkan Yakub untuk kembali ke Betel dan tinggal di situ? Bukankah selama bertahun-tahun Yakub sudah pernah tinggal di Betel dan hidup bersama-sama dengan Laban, pamannya? Pasti ada gejolak dalam diri Yakub, sebab bila kembali ke Betel berarti ia akan bertemu kembali dengan Esau, kakaknya, yang pernah mengancam hendak membunuhnya. Namun ketika Yakub merespons panggilan Tuhan dan taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, maka "...kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar." (Ayat 5b).
Melalui Betel ini Tuhan hendak memberikan satu pelajaran berharga kepada Yakub bahwa setiap pelanggaran selalu mendatangkan akibat, yaitu penderitaan. Akibat kecurangannya, Yakub harus lari ke Mesopotamia karena jiwanya terancam, dan ia pun menuai apa yang telah diperbuat, Yakub juga ditipu oleh Laban. Benar apa yang tertulis di Alkitab: "...apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya,..." (Galatia 6:7b-8).
Tuhan menghendaki agar kita hidup dalam kejujuran, bukan dalam kecurangan. Tuhan pasti akan menolong dan membela umatNya yang hidup jujur. Pemazmur berkata, "siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya." (Mazmur 50:23b). Kalau pun hidup Yakub menjadi berhasil dan diberkati, itu semua karena Tuhan yang mengerjakan perkara-perkara besar dalam hidupnya, bukan karena hebat dan kuat Yakub. Dalam Kejadian 28:10-22 Yakub bermimpi ada tangga yang ujungnya sampai ke langit dan tampaklah para malaikat naik turun tangga itu. Naik tangga gambaran bagaimana para malaikat membawa masalah-masalah kita kepada Tuhan; sedangkan turun tangga artinya para malaikat turun membawa berkat-berkat dari sorga. Ada pun makna rohaninya adalah: sesungguhnya jarak antara kita dengan sorga itu sangat dekat. Tuhan itu hanya sejauh doa! Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, namun dibutuhkan kejujuran (hidup benar) dan kesetiaan untuk meraih berkat-berkat dari Tuhan.
Tuhan sanggup mengubahkan hal-hal yang buruk menjadi baik, asal kita mau tunduk kepada Tuhan dan hidup dalam pertobatan!
Subscribe to:
Posts (Atom)