Friday, January 21, 2011

YANG MENGHAMBAT JANJI TUHAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Januari 2011 -

Baca:  1 Petrus 3:8-12

"Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya."  1 Petrus 3:11

Setiap tindakan atau perbuatan adalah refleksi dari apa yag ada di dalam pikiran kita, buah dari pikiran.  Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam mengisi perbendaharaan hati kita, sebab  "...dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan."  (Markus 7:21).  Dalam Lukas 6:45a juga dikatakan bahwa,  "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat."  Kita harus berusaha membangun karakter yang baik di dalam hidup ini bila kita rindu janji-janji Tuhan itu tergenapi.  Mari kita isi hati dan pikiran kita dengan hal-hal yang baik dan itu bersumber dari firman Tuhan.

    4.  Putus asa.  Orang yang mudah putus asa atau menyerah di tengah jalan pasti tidak akan pernah mencapai tujuan.  Pada saat awal menerima panggilan dari Tuhan Musa sempat putus asa dan hampir menyerah pada keadaan.  Tetapi Tuhan terus meyakinkan Musa bahwa Dia yang akan menyertai dan menuntunnya.  Akhirnya Musa pun taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.  Bila melihat situasi yang ada dan besarnya masalah yang kita alami, banyak alasan bagi kita untuk berputus asa dan menyerah.  Namun itu hanya akan membawa kita kepada kegagalan.  Kita harus bangkit!  Alkitab menegaskan bahwa  "...dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."  (Roma 8:37).  Tanpa ketekunan dan kesetiaan adalah mustahil bagi seseorang menikmati janji Tuhan.

     5.  Suka mendendam alias tidak bisa mengampuni.  "...jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."  (Matius 6:15) dan dipastikan bahwa doa-doa kita tidak akan dijawab oleh Tuhan.  Oleh karena itu buang semua kebencian dan rasa dendam yang ada di hati (baca  Imamat 19:17-18).  Tuhan menjanjikan suatu kehidupan yang penuh berkat dan berkemenangan bagi kita, namun kita pun harus memberikan respons yang benar melalui sikap dan perbuatan yang benar pula supaya janjiNya itu tergenapi.

Buang semua perkara yang negatif dan berubahlah mulai sekarang!

Thursday, January 20, 2011

YANG MENGHAMBAT JANJI TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Januari 2011 -

Baca:  1 Petrus 3:8-12

"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu."  1 Petrus 3:10

Tuhan berkata dalam firmanNya,  "...Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  (Yeremia 29:11).  Jelas sekali bahwa rancangan Tuhan dalam kehidupan orang percaya adalah keberhasilan, hari-hari baik dan masa depan yang penuh pengharapan.  Tuhan telah menyediakan segalanya bagi kita:  hikmat, berkat, perlindungan, kesembuhan, mujizat, pemeliharaan, penyertaan, anugerah dan juga pengampunan.  Namun semuanya itu belumlah cukup, salah satu kunci yang menentukan untuk mendapatkan semua yang baik dari Tuhan adalah jika kita memiliki karakter yang baik.  Tanpa karakter yang berkenan di hati Tuhan kita takkan menikmati janji Tuhan itu,  "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."  (1 Petrus 3:12).

     Ada beberapa karakter yang seringkali menjadi penghambat berkat atau keberhasilan kita sebagai orang percaya, di antaranya adalah:  1.  Hati yang tidak mau percaya.  Ketidakpercayaan menjadi penghalang utama mengalami mujizat Tuhan.  Jangan keraskan hatimu, percayalah kepada Tuhan sepenuhnya.  Tuhan Yesus berkata,  "Katamu:  jika Engkau dapat?  Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"  (Markus 9:23).  Banyak orang Kristen yang baru mau percaya bila sudah melihat bukti.  Tetapi, mari kita belajar seperti Paulus, yang meski menghadapi banyak tantangan hidup tetap percaya kepada Tuhan.  Paulus berkata,  "sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat-"  (2 Korintus 5:7).

     2.  Tidak bisa menguasai diri.  Penguasaan diri itu penting, karena itu adalah salah satu buah-buah Roh.  Jika tidak memiliki penguasaan diri kita  "...seperti kota yang roboh temboknya."  (Amsal 25:28), sehingga musuh (Iblis) akan mudah menyerang dan menjajah kita.

     3.  Suka berbohong atau dusta.  Berbohong berarti melawan kebenaran dan  "Orang yang dusta bibirnya dalah kekejian bagi Tuhan,"  (Amsal 12:22).  Alkitab jelas menyatakan bahwa Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta (baca Yohanes 8:44).  (Bersambung)