Thursday, January 20, 2011

YANG MENGHAMBAT JANJI TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Januari 2011 -

Baca:  1 Petrus 3:8-12

"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu."  1 Petrus 3:10

Tuhan berkata dalam firmanNya,  "...Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  (Yeremia 29:11).  Jelas sekali bahwa rancangan Tuhan dalam kehidupan orang percaya adalah keberhasilan, hari-hari baik dan masa depan yang penuh pengharapan.  Tuhan telah menyediakan segalanya bagi kita:  hikmat, berkat, perlindungan, kesembuhan, mujizat, pemeliharaan, penyertaan, anugerah dan juga pengampunan.  Namun semuanya itu belumlah cukup, salah satu kunci yang menentukan untuk mendapatkan semua yang baik dari Tuhan adalah jika kita memiliki karakter yang baik.  Tanpa karakter yang berkenan di hati Tuhan kita takkan menikmati janji Tuhan itu,  "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."  (1 Petrus 3:12).

     Ada beberapa karakter yang seringkali menjadi penghambat berkat atau keberhasilan kita sebagai orang percaya, di antaranya adalah:  1.  Hati yang tidak mau percaya.  Ketidakpercayaan menjadi penghalang utama mengalami mujizat Tuhan.  Jangan keraskan hatimu, percayalah kepada Tuhan sepenuhnya.  Tuhan Yesus berkata,  "Katamu:  jika Engkau dapat?  Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"  (Markus 9:23).  Banyak orang Kristen yang baru mau percaya bila sudah melihat bukti.  Tetapi, mari kita belajar seperti Paulus, yang meski menghadapi banyak tantangan hidup tetap percaya kepada Tuhan.  Paulus berkata,  "sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat-"  (2 Korintus 5:7).

     2.  Tidak bisa menguasai diri.  Penguasaan diri itu penting, karena itu adalah salah satu buah-buah Roh.  Jika tidak memiliki penguasaan diri kita  "...seperti kota yang roboh temboknya."  (Amsal 25:28), sehingga musuh (Iblis) akan mudah menyerang dan menjajah kita.

     3.  Suka berbohong atau dusta.  Berbohong berarti melawan kebenaran dan  "Orang yang dusta bibirnya dalah kekejian bagi Tuhan,"  (Amsal 12:22).  Alkitab jelas menyatakan bahwa Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta (baca Yohanes 8:44).  (Bersambung)

2 comments: