Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Desember 2010 -
Baca: Keluaran 13:17-22
"Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu." Keluaran 13:22
Peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir menuju tanah Perjanjian, yaitu Kanaan, sangat menarik untuk disimak dan dijadikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Di sepanjang perjalanan Tuhan menyatakan kasih dan perlindunganNya sehingga dengan mata kepala mereka sendiri mereka melihat betapa Tuhan sangat memperhatikan mereka. Bukti penyertaan Tuhan diwarnai tanda khusus yang berupa tiang awan dan tiang api. "Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam" (ayat 21). Dengan itu mereka tidak mengalami panas terik yang begitu menyengat pada siang hari, dan pada malam hari mereka tidak mengalami kedinginan.
Mujizat dan penyertaan Tuhan ini sebagai bukti bahwa Tuhan sangat peduli dan mengasihi bangsa Israel. Dia rindu supaya bangsa Israel mengarahkan pandangannya hanya kepada Tuhan yang sanggup melakukan perkara-perkara besar dan ajaib. Namun kenyataannya mereka tetap tidak bisa mengucap syukur, dan selalu saja memberontak. Mata mereka hanya tertuju pada berkat-berkatNya saja (hal-hal jasmaniah). Bila tidak ada air mereka langsung mengeluh dan bersungut-sungut. "Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa bangsa itu kepada Musa dan berkata: 'Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?'" (Keluaran 17:3). Bahkan mereka pun membuat patung lembu emas untuk mereka sembah. Akibatnya banyak yang tewas di padang gurun. Mengapa mereka mengalami kebinasaan? Karena mata mereka tidak tertuju kepada Tuhan dan tidak mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, melainkan hanya mencari berkatNya saja.
Bukankah keadaan ini tidak jauh berbeda dengan orang-orang Kristen di zaman ini? Banyak yang beribadah ke gereja bukan untuk mencari Tuhan, tapi yang mereka cari adalah berkat-berkatNya saja. Dan ketika belum mengalami berkat-berkat Tuhan mereka mudah kecewa dan tidak lagi sungguh-sungguh mencari Tuhan.
Arahkan pandangan kepada Tuhan dan utamakan Dia, pasti berkatNya tersedia bagi kita!
Monday, December 6, 2010
Sunday, December 5, 2010
MEMILIKI KEKUATAN SEPERTI KUDA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Desember 2010 -
Baca: Ayub 39:22-28
"Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surat pada tengkuknya?" Ayub 39:22
Kuda melambangkan kekuatan, kecepatan dan juga ketangkasan. Semua yang ada pada kuda (kekuatan, kecepatan, ketangkasan) itu berasal dari Tuhan; Dia yang melengkapinya. Tuhan pernah berkata kepada Ayub, "Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya?" Maksud perkataan Tuhan ini adalah untuk menegaskan kepada Ayub bahwa Ialah yang memberi kekuatan kepada kuda. Kalau kuda saja diberi kekuatan dan kelebihan yang luar biasa oleh Tuhan, apalagi kita anak-anakNya; Dia pasti sanggup memberikan segala yang kita perlukan.
Mengapa Tuhan memberikan suatu contoh tentang kuda? Itu bukan tanpa maksud. Kuda memiliki kecepatan berlari untuk menghindari pemangsa. Di samping itu kuda mempumyai keseimbangan dan insting yang kuat untuk melawan atau melarikan diri. Itulah sebabnya kuda bisa tidur meski dalam keadaan beridiri. Nilai lebih dari kuda adalah tenaganya yang besar. Seringkali kita merasa tidak punya kekuatan atau kemampuan untuk melayani Tuhan. Kita punya banyak dalih untuk menghindarkan diri dari pekerjaan Tuhan. Namun sebenarnya kita malas dan tidak mau bertindak! Tenaga kita lebih banyak kita habiskan untuk nonton tv, shopping, bersantai dan sebagainya. Sesungguhnya kalau kita meminta kekuatan dan kemampuan kepada Tuhan, Dia pasti akan memberikannya sebagaimana Ia berikan kepada kuda. (Nah, bukankah kita lebih dari kuda?) FirmanNya berkata, "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya." (Yesaya 40:29). Dibutuhkan keberanian untuk percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara di dalam kehidupan kita.
Saat ini Tuhan mencari orang-orang yang punya hati dan mau bertanggung jawab dengan apa yang Tuhan berikan. Hargailah setiap talenta dan pemberian Tuhan itu sebagai sesuatu yang sangat berharga. Jangan anggap remeh! Di hari-hari akhir ini Iblis terus melipatgandakan kekuatannya untuk menjerat orang-orang yang lemah, karena hari penghukuman itu akan segera tiba!
Maka dari itu kita harus punya kekuatan dan lompatan yang lebih dari kuda: lompatan dalam hal iman, lompatan dalam hal doa, lompatan dalam pelayanan dan lain-lain; jika tidak, kita akan tertinggal.
Baca: Ayub 39:22-28
"Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surat pada tengkuknya?" Ayub 39:22
Kuda melambangkan kekuatan, kecepatan dan juga ketangkasan. Semua yang ada pada kuda (kekuatan, kecepatan, ketangkasan) itu berasal dari Tuhan; Dia yang melengkapinya. Tuhan pernah berkata kepada Ayub, "Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya?" Maksud perkataan Tuhan ini adalah untuk menegaskan kepada Ayub bahwa Ialah yang memberi kekuatan kepada kuda. Kalau kuda saja diberi kekuatan dan kelebihan yang luar biasa oleh Tuhan, apalagi kita anak-anakNya; Dia pasti sanggup memberikan segala yang kita perlukan.
Mengapa Tuhan memberikan suatu contoh tentang kuda? Itu bukan tanpa maksud. Kuda memiliki kecepatan berlari untuk menghindari pemangsa. Di samping itu kuda mempumyai keseimbangan dan insting yang kuat untuk melawan atau melarikan diri. Itulah sebabnya kuda bisa tidur meski dalam keadaan beridiri. Nilai lebih dari kuda adalah tenaganya yang besar. Seringkali kita merasa tidak punya kekuatan atau kemampuan untuk melayani Tuhan. Kita punya banyak dalih untuk menghindarkan diri dari pekerjaan Tuhan. Namun sebenarnya kita malas dan tidak mau bertindak! Tenaga kita lebih banyak kita habiskan untuk nonton tv, shopping, bersantai dan sebagainya. Sesungguhnya kalau kita meminta kekuatan dan kemampuan kepada Tuhan, Dia pasti akan memberikannya sebagaimana Ia berikan kepada kuda. (Nah, bukankah kita lebih dari kuda?) FirmanNya berkata, "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya." (Yesaya 40:29). Dibutuhkan keberanian untuk percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara di dalam kehidupan kita.
Saat ini Tuhan mencari orang-orang yang punya hati dan mau bertanggung jawab dengan apa yang Tuhan berikan. Hargailah setiap talenta dan pemberian Tuhan itu sebagai sesuatu yang sangat berharga. Jangan anggap remeh! Di hari-hari akhir ini Iblis terus melipatgandakan kekuatannya untuk menjerat orang-orang yang lemah, karena hari penghukuman itu akan segera tiba!
Maka dari itu kita harus punya kekuatan dan lompatan yang lebih dari kuda: lompatan dalam hal iman, lompatan dalam hal doa, lompatan dalam pelayanan dan lain-lain; jika tidak, kita akan tertinggal.
Subscribe to:
Posts (Atom)