Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Oktober 2010 -
Baca: Matius 24:45-51
"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang." Matius 24:46
Sesungguhnya kalau kita peka, semua tanda kedatangan Tuhan itu sudah ada di sekitar kita. Ini adalah zaman untuk bersiap sedia! Inilah saatnya kita hidup selaras dengan firman Tuhan dan tidak sembrono lagi. Dan saatnya pula menetapkan prioritas-prioritas atau pilihan hidup yang benar, serta tidak lagi menabur dalam daging melainkan menabur dalam Roh (baca Galatia 6:8). Mulai hari ini "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan di bumi." (Kolose 3:2) seperti yang dilakukan Paulus: "...kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18).
Menyadari bahwa kita benar-benar hidup pada zaman akhir sebagaimana dikatakan Alkitab, kita pun harus lebih sungguh-sungguh melayani Tuhan dan menggunakan kesempatan yang ada untuk memberitakan Injil kepada teman-teman atau kerabat kita yang belum diselamatkan, sebab waktunya hampir habis.
Tuhan Yesus pun memberikan peringatan, "Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar." (Matius 24:43). Jadi, tidak ada pencuri yang akan mengumumkan waktu kedatangannya ke suatu rumah sehingga si tuan rumah akan bersiap siaga. Ini hanya gambaran tentang kedatangan yang tak terduga. Dalam hal ini Yesus tidak sedang mengidentifikasikan diriNya sebagai pencuri. Maka dari itu marilah kita memposisikan diri debagai seorang hamba yang setia, yang tetap tekun mengerjakan setiap tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita, apa pun bentuknya.
Apa yang akan kita perbuat seandainya kita tahu sisa hidup kita ini hanya tinggal sebulan atau setahun lagi? Waktu, tenaga dan materi yang kita punya akan kita unakan untuk apa? Meski banyak orang tidak percaya akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, hal ini sama sekali tidak akan mempengaruhi atau mengubah kedaanganNya. Dia akan segera datang! Tidak peduli apakah kita percaya atau tidak, siap atau tidak siap. Ini hanyalah masalah waktu!
"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang." Matius 24:46
Thursday, October 28, 2010
Wednesday, October 27, 2010
KEDATANGAN TUHAN YESUS: Yang Tak Terduga
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Oktober 2010 -
Baca: Matius 24:37-44
"Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." Matius 24:44
Dalam sejarah manusia, Tuhan Yesus telah datang ke dunia ini satu kali. Ketika itu Dia datang sebagai Anak Manusia, namun kelak Dia pun akan datang kembali. Tetapi pada kedatanganNya yang kedua Dia akan datang sebagai Tuhan yang Mahakuasa. Dahulu Dia datang sebagai Anak Domba, kelak Dia akan datang sebagai Singa Yehuda. Alkitab menulis: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." (Wahyu 5:5)
Yesus akan datang sebagai Raja atau segala raja dan Tuhan atas segala tuhan. KedatanganNya yang pertama di dunia adalah untuk menebus dosa umat manusia, sedangkan nantinya Dia akan datang untuk menghakimi orang berdosa. Tetapi dikatakan bahwa "...tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36). Ayat ini menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui hari dan saat kedatangan Yesus, bahkan malaikat-malaikat di sorga dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendirilah yang tahu. Yesus mengatakan hal ini dengan tujuan agar para muridNya tidak mempersoalkan kapan Dia akan datang kembali, dengan harapan mereka senantiasa dalam kondisi siap menantikan kedatanganNya.
Kisah air bah di zaman Nuh disampaikan Yesus untuk menggambarkan tentang kedatangannya, di mana orang-orang di zaman Nuh itu sangat tidak peduli perihal akan terjadinya air bah. Namun Allah sudah memperingatkan mereka melalui Nuh yang Ia tugaskan untuk membangun bahtera dan menyerukan kepada mereka untuk segera bertobat, karena air bah akan segera melanda bumi. Namun reaksi orang-orang pada waktu itu acuh tak acuh, mencemooh dan bahkan mentertawan Nuh. Bukannya bertobat, tapi mereka semakin lama malah semakin jahat (baca Kejadian 6:5).
Bukankah sikap mereka itu tak jauh berbeda dengan keadaan orang-orang di zaman sekarang ini? Kini banyak orang bersikap acuh dan tidak peduli terhadap perkara-perkara rohani, pikirnya: "Kapan Tuhan datang? Dari dulu juga dikatakan seperti itu. Bosan mendengarnya. Mana buktinya? Masa bodoh, ah!" (Bersambung).
Baca: Matius 24:37-44
"Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." Matius 24:44
Dalam sejarah manusia, Tuhan Yesus telah datang ke dunia ini satu kali. Ketika itu Dia datang sebagai Anak Manusia, namun kelak Dia pun akan datang kembali. Tetapi pada kedatanganNya yang kedua Dia akan datang sebagai Tuhan yang Mahakuasa. Dahulu Dia datang sebagai Anak Domba, kelak Dia akan datang sebagai Singa Yehuda. Alkitab menulis: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." (Wahyu 5:5)
Yesus akan datang sebagai Raja atau segala raja dan Tuhan atas segala tuhan. KedatanganNya yang pertama di dunia adalah untuk menebus dosa umat manusia, sedangkan nantinya Dia akan datang untuk menghakimi orang berdosa. Tetapi dikatakan bahwa "...tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36). Ayat ini menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui hari dan saat kedatangan Yesus, bahkan malaikat-malaikat di sorga dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendirilah yang tahu. Yesus mengatakan hal ini dengan tujuan agar para muridNya tidak mempersoalkan kapan Dia akan datang kembali, dengan harapan mereka senantiasa dalam kondisi siap menantikan kedatanganNya.
Kisah air bah di zaman Nuh disampaikan Yesus untuk menggambarkan tentang kedatangannya, di mana orang-orang di zaman Nuh itu sangat tidak peduli perihal akan terjadinya air bah. Namun Allah sudah memperingatkan mereka melalui Nuh yang Ia tugaskan untuk membangun bahtera dan menyerukan kepada mereka untuk segera bertobat, karena air bah akan segera melanda bumi. Namun reaksi orang-orang pada waktu itu acuh tak acuh, mencemooh dan bahkan mentertawan Nuh. Bukannya bertobat, tapi mereka semakin lama malah semakin jahat (baca Kejadian 6:5).
Bukankah sikap mereka itu tak jauh berbeda dengan keadaan orang-orang di zaman sekarang ini? Kini banyak orang bersikap acuh dan tidak peduli terhadap perkara-perkara rohani, pikirnya: "Kapan Tuhan datang? Dari dulu juga dikatakan seperti itu. Bosan mendengarnya. Mana buktinya? Masa bodoh, ah!" (Bersambung).
Subscribe to:
Posts (Atom)