Wednesday, October 27, 2010

KEDATANGAN TUHAN YESUS: Yang Tak Terduga

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Oktober 2010 -

Baca:  Matius 24:37-44

"Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."  Matius 24:44

Dalam sejarah manusia, Tuhan Yesus telah datang ke dunia ini satu kali.  Ketika itu Dia datang sebagai Anak Manusia, namun kelak Dia pun akan datang kembali.  Tetapi pada kedatanganNya yang kedua Dia akan datang sebagai Tuhan yang Mahakuasa.  Dahulu Dia datang sebagai Anak Domba, kelak Dia akan datang sebagai Singa Yehuda.  Alkitab menulis:  "Jangan engkau menangis!  Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."  (Wahyu 5:5)

     Yesus akan datang sebagai Raja atau segala raja dan Tuhan atas segala tuhan.  KedatanganNya yang pertama di dunia adalah untuk menebus dosa umat manusia, sedangkan nantinya Dia akan datang untuk menghakimi orang berdosa.  Tetapi dikatakan bahwa "...tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."  (Matius 24:36).  Ayat ini menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui hari dan saat kedatangan Yesus, bahkan malaikat-malaikat di sorga dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendirilah yang tahu.  Yesus mengatakan hal ini dengan tujuan agar para muridNya tidak mempersoalkan kapan Dia akan datang kembali, dengan harapan mereka senantiasa dalam kondisi siap menantikan kedatanganNya.

     Kisah air bah di zaman Nuh disampaikan Yesus untuk menggambarkan tentang kedatangannya, di mana orang-orang di zaman Nuh itu sangat tidak peduli perihal akan terjadinya air bah.  Namun Allah sudah memperingatkan mereka melalui Nuh yang Ia tugaskan untuk membangun bahtera dan menyerukan kepada mereka untuk segera bertobat, karena air bah akan segera melanda bumi.  Namun reaksi orang-orang pada waktu itu acuh tak acuh, mencemooh dan bahkan mentertawan Nuh.  Bukannya bertobat, tapi mereka semakin lama malah semakin jahat (baca Kejadian 6:5). 

     Bukankah sikap mereka itu tak jauh berbeda dengan keadaan orang-orang di zaman sekarang ini?  Kini banyak orang bersikap acuh dan tidak peduli terhadap perkara-perkara rohani, pikirnya:  "Kapan Tuhan datang?  Dari dulu juga dikatakan seperti itu.  Bosan mendengarnya.  Mana buktinya?  Masa bodoh, ah!"  (Bersambung).

3 comments: