Showing posts with label domba. Show all posts
Showing posts with label domba. Show all posts

Saturday, July 11, 2009

Gembala Yang Baik

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Juli 2009 -

Baca: Mazmur 23:1-6

"Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;" Mazmur 23:2

Setiap kali kita membaca mazmur Daud ini, setiap kali pula kita merasakan betapa besar kasih, perhatian dan kebaikan Tuhan dalam kehidupan anak-anakNya. Kita tahu, Daud sendiri sebelum menjadi raja adalah seorang gembala, sehingga melalui pengalaman pribadinya dia dapat berbicara banyak soal gembala. Daud berkata, "Tuhan adalah gembalaku," (ayat 1) yang ditujukan kepada Allah Israel. Pernyataannya ini ditegaskan kembali oleh Tuhan Yesus sendiri ketika Dia berada di bumi, "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku" (Yohanes 10:14).
Dalam mazmurnya Daud tidak berbicara tentang dirinya sebagai gembala, tetapi sebagai 'domba' yang sangat bangga, sangat memuji dan mengandalkan 'gembalanya'. Daud dengan bangganya ingin menunjukkan bahwa Tuhan itu gembalanya dan pemimpinnya. Karena pernah memiliki pengalaman sebagai seorang gembala maka Daud dapat merasakan dan memahami betapa domba-domba sangat bergantung penuh kepada gembalanya. Hidup mati domba-domba sangat bergantung penuh kepada siapa dan seperti apa gembalanya. Dalam tangan gembala tertentu (upahan), domba-domba terkadang harus berjuang sendiri untuk mendapatkan makanan serta mempertahankan hidupnya dari serangan binatang buas karena gembala tersebut sama sekali tidak memperhatikan domba-dombanya (baca Yohanes 10:12-13). Sebaliknya, dalam pemeliharaan gembala yang baik domba-domba akan merasa aman dan terpuaskan karena senantiasa dijaga, dipelihara dan dituntun ke padang rumput dan juga air yang tenang. Maka Daud dapat berkata, "...takkan kekurangan aku." (ayat 1 dari Mazmur 23) karena ia berada di bawah pengawasan dan pemeliharaan seorang gembala yang baik.
Sebagai anak-anakNya kita patut bersyukur karena memiliki Gembala yang baik yaitu Yesus; Dia tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendirian, sehingga seperti yang dituturkan Daud, ia tidak takut akan marabahaya (baca Mazmur 23:4).

"Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;" (Yohanes 10:11b)

Friday, July 10, 2009

Strategi Pelayanan Yesus

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Juli 2009 -


"Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:" Lukas 6:13

Pelayanan Yesus di bumi dimulai saat Ia untuk pertama kalinya memanggil beberapa orang untuk dijadikan murid. PerhatianNya bukan kepada cara bagaimana mendekati orang banyak, tetapi terfokus kepada beberapa orang itu, di mana Ia membentuk dan memproses mereka sehingga dari orang-orang pilihan ini dapat dijangkau jiwa-jiwa yang lebih banyak lagi. Inilah strategi Yesus sebelum Ia berkeliling memberitakan Injil.
Setelah memanggil murid-muridNya Yesus juga tinggal bersama-sama mereka dan memberikan kesempatan kepada mereka mengikuti Dia ke mana pun Ia pergi. Dalam hal ini Yesus membangun persekutuan yang karib dengan murid-muridNya, dan melalui teladan hidup yang Ia tunjukkan Ia menghendaki supaya murid-muridNya menaati Dia. Dengan bersekutu langsung dengan Sang Guru, para muridNya dapat mengetahui rahasia-rahasia Kerajaan Allah sebelum hal itu diajarkan, seperti tercatat demikian : "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti." (Lukas 8:10)
Ada pun tujuan Tuhan Yesus dekat dengan murid-muridNya adalah agar mereka dapat bersaksi tentang kehidupanNya serta melanjutkan pekerjaanNya sesudah Dia kembali kepada Bapa nantinya. Orang-orang yang dipilih Yesus bukanlah orang-orang yang menurut dunia dikatakan kau cerdik pandai atau orang-orang yang terkenal dan disegani; mereka hanyalah "...orang biasa yang tidak terpelajar" (Kisah 4:13), tetapi memiliki kerinduan yang besar terhadap Allah, mau diajar dan dibentuk oleh Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Dia mencurahkan sebagian besar dari sisa hidupNya saat di bumi untuk murid-murid pilihanNya itu; Dia mempersiapkan mereka supaya kelak dapat memimpin orang banyak, yang Dia gambarkan seperti domba-domba yang terlantar dan tidak mempunyai gembala (baca Matius 9:36). Inilah yang menjadi tugas dan tanggung jawab para muridNya yaitu menggembalakan orang banyak itu, karena domba-domba yang tersesat itu sangat rawan dan mudah disesatkan oleh rupa-rupa angin pengajaran.

Dalam memuridkan, Tuhan Yeus terlebih dahulu memberi teladan hidup!