Wednesday, September 9, 2020

TAK PERLU MALU BELAJAR PADA SEMUT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 September 2020

Baca:  Amsal 6:1-19

"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:"  Amsal 6:6

Salomo, seorang yang memperoleh hikmat yang luar biasa dari Tuhan  (1 Raja-Raja 4:29-33), mengajak kita untuk memperhatikan tingkah laku semut dan mengambil nilai-nilai positif dari binatang kecil ini:  "ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen."  (Amsal 6:8).  Ini menunjukkan bahwa semut sangat memperhatikan dan mengenali musim dengan baik.  Tuhan memberikan pernyataan secara keras terhadap orang-orang Farisi dan Saduki,  "Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka...Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah, dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak."  (Matius 16:1-3).

     Setiap orang percaya harus memiliki kepekaan rohani, tanggap dalam memperhatikan tanda-tanda atau keadaan zaman, sebagaimana semut yang mempersiapkan diri sedemikian rupa sebelum musim berganti musim.  Itulah sebabnya semut memberikan reaksi yang benar atas perubahan musim:  ia bekerja dengan keras dan menggunakan waktu-waktu yang singkat dengan sangat bijaksana.  Artinya semut mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat baik selagi ia memiliki kesempatan untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya.  Apa yang terjadi di dunia ini semakin menunjukkan bahwa segala nubuatan yang tertulis di Alkitab satu demi satu mulai digenapi.  Artinya musim-musim hidup yang sedang kita jalani ini benar-benar sedang berada di penghujung zaman.  "...perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."  (Efesus 5:15-16).

     Persiapkan diri Saudara dan kumpulkanlah harta di sorga  (Matius 6:20), sebab  "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  (Yohanes 9:4).

Bukan waktunya lagi untuk bersantai, mari kita bekerja giat mengumpulkan harta yang bersifat kekal, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari.

21 comments:

  1. Amin,Puji Tuhan,terima kasih Tuhan Yesus untuk FirmanNya,Bapa bimbing hidup kami dan keluarga kami agar kami dapat melakukan FirmanMu beri kami roh hikmat Bapa didalam hidup kami,amin

    ReplyDelete
  2. Bekerja adalah suatu cara menghormati perintah Tuhan sebab tak banyak waktu saat waktu Tuhan datang... Coba kita renungkan berapa banyak waktu kita yang terbuang percuma... Saat kita bermalas malasan hidup didalam zona nyaman sering membuat kita lupa berdoa dan bermezbah bagi Tuhan... Terima kasih Bapa melalui firmanMu dalam kitab amsal ini mengingatkanku untuk bekerja lebih semangat lagi seperti semut yang mengumpulkan makanannya dimusim panas... Ayo kita lebih bersemangat dan menjadikan hari ini hari yang penuh berkat... Haleluya... Amin.

    ReplyDelete
  3. Sadarilah bahwa Hari Tuhan pasti akan datang,oleh karena itu berjaga-jagalah dan tetap melekat bersama DIA sang pemberi hidup yang kekal.

    ReplyDelete
  4. Terimakasih bapa disurga atas firman Tuhan dan terpujilah engkau sekarang dan selamanya, amin.

    ReplyDelete
  5. Trimakasih Tuhan buat firmanMu. Amin

    ReplyDelete
  6. Aminnn.. Ini waktunya kita bekerja keras & penuh semangat melayani Tuhan!

    ReplyDelete
  7. Amin,puji Tuhan. Kemalasan tidak akan membawa dampak positif bagi kehidupa kita, bekerjalah dengan rajin dan teruslah memohon kekuatan padaNYA, maka Tuhan akan memberikan kita kekuatan dan kelimpahan (Yer40:31 ,Ams13:4).

    ReplyDelete
  8. Amin mari kita bekerja keras untuk mengumpulkan harta di surga agar hari Tuhan datang kita mendapatkan anugrah keslamat yang kekal

    ReplyDelete