Tuesday, September 29, 2020

IBADAH KEPADA TUHAN: Jangan Hanya Dibibir

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 September 2020

Baca:  Yesaya 29:9-16

"Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,"  Yesaya 29:13

Dalam memilih seseorang Tuhan tidak bisa dipengaruhi oleh siapa pun, tidak bisa dikelabui dengan apa yang terlihat secara kasat mata, sebab bukan apa yang dilihat manusia yang dilihat Tuhan;  jika manusia melihat apa yang di depan mata, Tuhan melihat hati  (1 Samuel 16:7b).  Ketika Samuel hendak mengurapi anak-anak Isai untuk menjadi raja, Daud yang dipandang remeh oleh keluarganya sendiri dan tidak diperhitungkan, justru terpilih dan dipandang layak oleh Tuhan.  Sedangkan Eliab, yang adalah seorang prajurit perang Saul: penampilan, perawakan, cara bicara dan berpakaiannya luar biasa, ternyata tidak memenuhi kriteria Tuhan.

     Berhati-hatilah!  Karena apa yang terlihat secara kasat mata tidak menjadi jaminan kehidupan seseorang dikenan oleh Tuhan!  Jangan sampai kita beribadah kepada Tuhan, kita melayani Tuhan hanya sebatas kulit luar saja atau hanya di bibir saja, tapi hati kita jauh dari Tuhan.  Ibadah yang hanya sekedar melakukan perintah manusia atau sekedar hafalan sia-sia di mata Tuhan.  Jangan sampai kita memuji dan memuliakan Tuhan hanya lips service, bukan dari hati yang sungguh-sungguh ingin meninggikan nama Tuhan!  Meski Tuhan menilai manusia dari kedalaman hati bukan berarti kita tidak perlu melakukan apa-apa untuk Tuhan.  Ibadah yang sejati adalah dengan mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan yang berkenan  (Roma 12:1);  kita mempersembahkan tubuh kita untuk dipakai sebagai senjata kebenaran  (Roma 6:13);  kita juga harus muliakan Tuhan dengan tubuh kita  (1 Korintus 16:20), sebab kita telah dibeli dan harganya lunas dibayar melalui pengorbanan Kristus di kayu salib.  Ini merupakan sesuatu yang terlihat oleh kasat mata karena ada tindakan yang kita lakukan.

     Tapi yang harus diperhatikan juga adalah motivasi hati yang mendasari kita melakukan sesuatunya.  Bangsa Israel memuliakan Tuhan dengan bibirnya tetapi hatinya jauh dari Tuhan.  Tuhan menginginkan kita memuliakan Dia, beribadah kepada-Nya dan melayani Dia dengan segenap hati kita bukan sebatas rutinitas atau aktivitas agamawi.

Tuhan tidak berkenan dengan ibadah yang hanya sebatas mata memandang!

23 comments:

  1. Kiranya ibadah ku dilayakkan oleh Tuhan Yesus untuk menjadi kesaksian iman ku bagi kemuliaan Nama Tuhan Yesus. Amin πŸ™πŸ˜‡

    ReplyDelete
  2. Hanya Tuhan yang tau yg dapat menyelidiki setiap hati kami.. manusia melihat apa yg di depan mata, Tuhan melihat hati.. Haleluya..

    ReplyDelete
  3. Terimakasih Tuhan atas berita firman Tuhan dan berkat Tuhan untuk saya jalankan didalam kehidupan saya hari ini dan selamanya serta berikan rejeki dalam pekerjaan dan kesehatan dalam kehidupan saya hari lepas hari ya Tuhan, amin

    ReplyDelete
  4. Amin,Puji Tuhan,terima kasih Tuhan Yesus untuk firmanNya Bapa,Bapa mampukan kami untuk dapat lebih sungguh-sungguh lagi beribadah kepadaMu Bapa,kuduskan hati dan pikiran kami Bapa,dan berani melakukan firmanMu Bapa,terima kasih Tuhan Yesus,haleluya,amin

    ReplyDelete
  5. Bibir dan hati kita harus sungguh memuliakan Tuhan karena itulah yang DIA inginkan.

    ReplyDelete
  6. Terima Kasih TUHAN atas teguran teguran yang selalu ENGKAU berikan. Senantiasa keinginan daging yg terutama.. Bahkan senantiasa hidup tidak kudus, cacat bercela, bahkan tidak menghormati MU. Ampuni segala dosa hamba ini. πŸ™πŸ™

    ReplyDelete
  7. Jadikanlah Ibadah kami berkenann bagiMU TUHAN. AMIN.

    ReplyDelete
  8. Thank God, please teach me to more close and focus on You in my worship.

    ReplyDelete
  9. Tuhan tidak melihat cara kita beribadah, tapi melihat ketulusan hati kita menghadap Dia. Jangan jadikan pelayananmu dan ibadahmu sebagai tameng supaya terlihat rohani didepan orang lain, tapi hatimu sendiri tidak seperti pelayanan dan ibadahmu, bersihkan dahulu hatimu untuk rindu melayani Dia. Amin

    ReplyDelete