Sunday, February 9, 2020

TUHAN KARIB DENGAN ORANG YANG TAAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Februari 2020

Baca:  Ayub 29:1-25

"...ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku;"  Ayub 29:4

Kisah tentang perjalanan hidup Ayub, tentunya tak asing lagi di telinga orang percaya.  Ayub harus mengalami proses hidup yang luar biasa, dimana Tuhan mengijinkan masalah dan penderitaan terjadi di kehidupannya, sekalipun ia adalah orang yang  "...saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."  (Ayub 1:1).  Pernyataan  '...saleh dan jujur; takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.'  menunjukkan bahwa kehidupan Ayub tidak bercacat cela, baik dalam hubungannya dengan sesama, maupun dengan Tuhan.

     Ayub selalu mengutamakan Tuhan dalam hidupnya.  Salah satu bukti adalah ia selalu mempersembahkan korban bakaran bagi anak-anaknya, sebab ia berpikir mungkin anak-anaknya telah berbuat dosa tanpa sepengetahuannya  (Ayub 1:5).  Karena kesalehannya ini Tuhan sangat dekat dengan Ayub, bahkan Tuhan bergaul karib dengannya.  Tidak semua orang bisa bergaul karib dengan Tuhan Sang Pencipta.  Kata  'bergaul karib'  berasal dari kata cowd yang berarti keintiman atau berbicara rahasia.  Bila dikatakan Tuhan bergaul karib dengan Ayub, berarti Tuhan bergaul secara intim dan berbicara rahasia kepada Ayub.  Pemazmur menulis:  "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."  (Mazmur 25:14).  Dengan siapa Tuhan mau bergaul karib?  Tuhan bergaul karib dengan orang-orang yang takut kepada-Nya, artinya orang yang menghormati-Nya, yang melakukan firman-Nya dan mengasihi Dia dengan segenap hati dan jiwa.

     Bagi orang yang mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh  (kasih diwujudkan melalui ketaatan), Tuhan akan memberitahukan rahasia-rahasia-Nya dan juga perjanjian-Nya.  Bagaimana dengan Saudara?   Sudahkah kita memiliki integritas kepada Tuhan seperti Ayub?  Mari kita terus berjuang supaya kehidupan kita menyenangkan hati Tuhan.  Penulis  Amsal menyatakan:  "...dengan orang jujur Ia bergaul erat."  (Amsal 3:32b).  Jujur berarti apa adanya, tidak ada kemunafikan di dalamnya.  Menjadi orang Kristen selama bertahun-tahun bukanlah suatu jaminan bahwa Tuhan mau bergaul karib dengan kita.

Hanya kepada orang-orang yang takut akan Dia dan senantiasa hidup taat melakukan kehendak-Nya, Tuhan menunjukkan kekariban-Nya!

10 comments: