Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Februari 2020
Baca: Galatia 4:1-11
"Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris..." Galatia 4:7
Seorang yang bertobat dan mengimani Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta mengalami kelahiran baru, diangkat secara legal oleh Bapa untuk menjadi anak-anak-Nya. Artinya ia menjadi bagian dari keluarga dalam Kerajaan Sorga. Pengangkatan menjadi anak ini diterjemahkan dari bahasa Yunani huiothesias yang artinya pemberian posisi legal sebagai anak. Sebutan orang percaya sebagai anak-anak Tuhan ini tidak bisa dipahami oleh orang-orang dunia, sebab "...manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena
hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya,
sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani." (1 Korintus 2:14).
Anak adalah obyek kasih orangtua. Sebagai anak-anak Tuhan kita menjadi obyek kasih Tuhan: beroleh perlindungan, penyertaan, pemeliharaan Tuhan. Segala kebutuhan kita tanggung jawab Tuhan. Jadi apa saja yang kita perlukan pasti Tuhan sediakan, asal kita hidup seturut kehendak-Nya. Dia akan memenuhi segala keperluan anak-anak-Nya seturut kehendak-Nya. Dia akan memenuhi segala keperluan anak-anak-Nya menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya di dalam Kristus (Filipi 4:19). Saat berada dalam masalah atau penderitaan, sebagai anak-anak-Nya, kita akan mendapatkan pertolongan dan jalan keluar dari Bapa, serta penghiburan dari Roh Kudus. Penghiburan dari Roh Kudus ini membuat Rasul Paulus tetap kuat mengerjakan panggilan-Nya: "...sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup
menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan
penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam
kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima
penghiburan berlimpah-limpah." (2 Korintus 1:3-5).
Sebagai anak, kita takkan luput dari proses Tuhan. "...Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti
anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?" (Ibrani 12:6-7).
Sebagai anak, selain beroleh pemeliharaan dari Tuhan, kita juga harus siap menerima didikan dan hajaran-Nya.
Terima kasih ya Tuhan Yesus Kristus atas Kasih dan pemeliharaan-Mu kepada kami anak-anak-Mu ini;amin.🙏🙏🙏
ReplyDeleteAmin Puji Tuhan 🙏
ReplyDeleteTerimakasih Tuhan untuk perhatian Mu yang besar bagi kami... 🙏
Aminnn 🙏🙏🙏
ReplyDeleteAmin🙏,Tuhan ajar kami Bapa beri kami roh ketaatan Bapa,amin
ReplyDeleteAnak objek kasih Tuhan, semoga aku sanggup jadi anak Nya
ReplyDeleteAmin....
ReplyDeleteKiranya Tuhan senantiasa menyertai kita
amin....
ReplyDeleteAmen🙏
ReplyDeleteTerima kasih Yesus yg sudah melegalkanku sebagai ANAK. Amin.
ReplyDeleteTerima kasih,Tuhan Yesus kau harapan satu satu nya,dalam hidup ku,amin.
ReplyDeleteAminn......
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin🙏
ReplyDeleteFirmanMu ya dan Amin.
ReplyDeleteBelajar menjadi anak yang menyenangkan terus hati Bapa nya
ReplyDeleteBelajar untuk terus menjadi anak yang menyenangkan hati Bapa nya
ReplyDelete