Thursday, February 13, 2020

ADA JERIH PAYAH, ADA KEUNTUNGAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Februari 2020

Baca:  Pengkhotbah 11:1-8

"Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik."  Pengkhotbah 11:6

Ketika berada di bumi Kristus tidak pernah lelah untuk bekerja dan melayani, Ia begitu giat mengerjakan apa yang Bapa percayakan kepada-Nya.  Pagi-pagi benar Kristus sudah bangun dan berdoa, kemudian ia pergi berkeliling dan berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah yang lain untuk melayani jiwa-jiwa, mengajar kebenaran firman, menyembuhkan orang sakit dan melakukan banyak mujizat.  Kristus berprinsip,  "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  (Yohanes 9:4).

     Tuhan sangat tidak suka melihat anak Tuhan yang bekerja bermalas-malasan, apalagi yang tidak mau bekerja.  Orang yang tidak mau bekerja  (malas)  berarti ingin hidup dengan belas kasihan orang lain, berbeda jika orang mau bekerja dengan rajin.  Setiap orang, siapa pun ia, sekalipun bukan anak Tuhan, asalkan mau bekerja akan mendapatkan upah dan hasil kerjanya.  Maka, agar kita menjadi orang-orang yang diberkati Tuhan, kita harus mau berjerih payah, sebab  "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja."  (Amsal 14:23).

     Orang yang bekerja dengan rajin dan sungguh-sungguh, disertai dengan doa dan iman, bekerja dan hidup di bawah perjanjian Tuhan.  Kita diberkati bukan sekedar karena upah, melainkan karena Tuhan juga menggenapi janji-janji-Nya pada kita.  "TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN,..."  (Ulangan 28:8).  Bila kita baik-baik mendengarkan suara Tuhan dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya  (Ulangan 28:1), apa saja yang kita perbuat dijadikan-Nya beruntung dan berhasil.  Karena itu  "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga,"  (Pengkhotbah 9:10).  Namun mari perhatikan!  Jangan sampai kita memberhalakan pekerjaan itu sendiri, dengan alasan sibuk kita mengesampingkan perkara-perkara rohani dan melupakan Tuhan.  Ini yang berbahaya.

Siapa mau bekerja keras dan taat kepada Tuhan, hidupnya pasti diberkati!

Catatan:
 "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati. Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."  (Roma 9:15-16)

13 comments: