Sunday, January 12, 2020

BERTAHAN DI TENGAH ANCAMAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Januari 2020

Baca:  Daniel 1:1-21

"Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego."  Daniel 1:7

Karena telah memberontak dan hidup jauh dari kehendak-Nya, Tuhan memakai bangsa Babel untuk menghajar bangsa Israel.  Karena kalah berperang orang-orang Israel pun menjadi tawanan dan diangkut ke Babel.  Apakah Tuhan tidak sanggup menolong mereka?  Dalam hal ini Tuhan hendak menegur bangsa Israel yang telah memberontak terhadap-Nya dengan memakai bangsa Babel:  "Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya."  (Daniel 1:2).

     Menurut sejarah kuno, jika dua bangsa sedang berperang, yang turut berperang bukan hanya rakyatnya, tetapi dewa sesembahan mereka pun turut berperang.  Apabila salah satu bangsa itu kalah, dewa mereka juga ikut kalah.  Saat bangsa Yehuda kalah, segala perkakas yang ada di dalam Bait Suci turut dibawa dan dimasukkan ke dalam rumah dewa baal.  Pada kesempatan itu Nebukadnezar mulai memilih beberapa orang muda Israel untuk dididik dalam istana raja:  "...orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim."  (Daniel 1:4), dengan maksud supaya identitas mereka sebagai umat pilihan Tuhan hilang.  Bahkan Alkitab mencatat bahwa pemimpin pegawai istana memberi nama lain kepada empat pemuda itu:  "Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego."  (ayat nas)

     Sekalipun nama ke-4 pemuda itu diganti, hati mereka tidak terpengaruh, iman mereka tak pernah goyah.  Mereka berketetapan hati untuk tidak mencemarkan diri dengan pola kehidupan di Babel. 

Iman seseorang teruji kualitasnya saat ia dihadapkan pada tekanan dan ancaman!

9 comments:

  1. Amin Puji Tuhan πŸ™
    Teguhkan iman percaya kami ya TuhanπŸ™πŸ™πŸ™

    ReplyDelete
  2. Mampukan aku Tuhan untuk tetap setia sampai akhir dalam segala keadaan, Aminn πŸ™πŸ™πŸ™

    Happy sunday 😊
    God Bless πŸ˜‡πŸ˜‡

    ReplyDelete
  3. Amin..terima kasih firman-Mu ya Tuhan Yesus yg menguatkan & memberi perlindungan bg kami.. Berkati di hari beribadah bersama jemaat Tuhan.πŸ™πŸ™πŸ™

    ReplyDelete
  4. Amin,Tuhan Yesus sertai kami selalu Bapa di dalam lindunganmu Bapa,amin

    ReplyDelete