Friday, October 11, 2019

MENYIA-NYIAKAN KASIH BAPA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Oktober 2019

Baca:  Kejadian 3:1-24

"Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: 'Di manakah engkau?'"  Kejadian 3:9

Tuhan menciptakan manusia pertama dalam keadaan sempurna, tanpa dosa, sebab manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Dia  (Kejadian 1:26-27).  Tetapi ketika Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan, dosa mulai masuk dalam kehidupan mereka, sehingga  "...terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat."  (Kejadian 3:7).  Karena telah berbuat dosa, manusia dihinggapi oleh rasa takut:  "Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman."  (Kejadian 3:8-9).

     Orang yang telah melakukan pelanggaran  (berbuat dosa)  cenderung dihantui oleh rasa bersalah dan ketakutan.  Karena ada kesalahan yang diperbuatnya ia menjadi enggan untuk mendekat kepada Tuhan seperti ada tirai yang memisahkan;  tetapi karena kasih Tuhan yang teramat besar, dicarinya manusia yang berdosa itu.  Datanglah Bapa mencari manusia yang berdosa dan terhilang itu dengan menjelma dalam rupa manusia di dalam pribadi Kristus,  "...datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."  (Lukas 19:10).  Karena dorongan kasih yang begitu besar dan tak bersyarat itu Bapa sudi menyelamatkan dan memanggil kita untuk kembali datang kepada-Nya;  Bapa ingin menjadikan kita sebagai manusia baru di dalam Kristus!

     Untuk menjadi manusia yang  'baru'  tidaklah dapat terjadi secara otomatis, ia harus menerima Kristus terlebih dahulu sebagai Penebus dan Juruselamat dalam hidupnya,  "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).  Ia harus percaya bahwa dengan darah Kristus yang telah dicurahkan di Kalvari dosa-dosanya telah ditebus.  Tak berhenti begitu saja, ia juga harus rela meninggalkan perbuatan lamanya dan berjalan maju bersama Kristus seturut dengan firman-Nya!  Tanpa mau menyangkal diri, anugerah keselamatan yang Tuhan berikan akan menjadi sia-sia.

Tuhan mengasihi kita sedemikian rupa, Ia mau kita meninggalkan dosa!

8 comments: