Tuesday, July 23, 2019

SELALU DALAM PENGAWASAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Juli 2019

Baca:  Mazmur 32:1-11

"Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau."  Mazmur 32:9

Rasa iba dan kasihan di dalam hati kita pastilah timbul ketika kita melihat seekor kuda yang dikekang dan diberi tali les melalui mulutnya.  Tetapi, itulah jalan satu-satunya untuk mengendalikan kuda agar jalannya tetap lurus dan taat kepada kehendak tuannya.  Demikian juga dengan kita, Tuhan akan memimpin dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh.  Mata Tuhan terus dan selalu mengawasi kita, apakah jalan yang kita tempuh seturut kehendak-Nya, selalu taat dalam sepanjang jalan hidup kita.  Karena itu, melalui Roh Kudus-Nya, Tuhan akan selalu berbicara dengan lembut dan penuh kasih untuk menasihati, menegur dan mengingatkan kita ketika jalan kita mulai melenceng dan keluar dari jalur-Nya.  Dalam hal ini dibutuhkan kepekaan terhadap getaran Roh Kudus dan tak perlu kita diperlakukan seperti kuda atau bagal.

     Dalam perjalanan hidup ini kita seringkali berlaku seperti kuda yang terkadang bersifat garang, liar, suka memberontak dan ingin melepaskan diri dari pimpinan Roh Kudus, karena merasa terkekang, dibatasi, dan tidak bebas.  Kita ingin menempuh jalan menurut keinginan diri sendiri.  Saat itulah Tuhan terpaksa berlaku keras kepada kita agar kita tidak semakin terjerumus ke jalan yang sesat.  "Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu."  (Mazmur 32:8).  Kita tak dapat lari dari pengawasan Tuhan, sebab  "TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka."  (Mazmur 33:13-15).

     Apabila jalan yang kita tempuh terasa mulus seringkali kita lupa diri dan merasa diri mampu tanpa harus bergantung kepada pimpinan Tuhan.  "Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan. Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan."  (Mazmur 33:16-17).

Tunduklah dalam pimpinan Tuhan, karena Dia tahu yang terbaik untuk hidup kita!

11 comments: