Thursday, May 9, 2019

PENUH ROH MENGHASILKAN SUKACITA SEJATI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Mei 2019

Baca:  Efesus 5:1-21

"Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,"  Efesus 5:18

Dalam Alkitab kata anggur berbicara tentang kesukaan sorgawi atau Roh Kudus.  Tetapi kata anggur yang tertulis di ayat nas di atas berbicara tentang anggur dunia, atau berbicara tentang kesenangan duniawi.  Orang percaya tidak boleh mabuk oleh anggur dunia ini atau terhanyut oleh kenikmatan, kesenangan dan kesukaan yang berasal dari dunia ini, yang sifatnya hanya sesaat atau sementara saja.

     Rasul Paulus menasihatkan agar kita senantiasa penuh dengan Roh Kudus.  Kehidupan Kristen yang sejati adalah kehidupan yang sepenuhnya dipimpin oleh Roh Kudus.  Roh Kudus diberikan kepada orang percaya untuk  'mengasuh'  orang percaya, supaya roh manusianya menjadi kuat, sehingga ia beroleh kesanggupan untuk melakukan kehendak Tuhan.  Karena itu kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani setiap hari.  Inilah yang menimbulkan rasa haus dan lapar akan kebenaran;  dan  "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya."  (Yesaya 32:17).  Bila hidup kita dipenuhi Roh Kudus, dari dalam hati kita akan mengalir sukacita sorgawi, sehingga kita dapat  "...berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu..."  (Efesus 5:19-20).

     Orang percaya yang hidupnya penuh Roh Kudus, hari-harinya akan dipenuhi dengan sukacita, sehingga nyanyian dan pujian bagi Tuhan keluar dari mulutnya di segala keadaan dan di setiap waktu sebagai pertanda suatu sukacita yang sejati.  Kita bersukacita bukan karena berkat-berkat jasmani semata, melainkan karena hari keselamatan yang telah Tuhan jadikan bagi kita di dalam Kristus, dan karena dosa-dosa kita telah diampuni-Nya.  Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita.  "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"  (Filipi 4:4).  Kapan bersukacita?  "Bersukacitalah senantiasa."  (1 Tesalonika 5:16).  Senantiasa artinya di segala keadaan.

Hidup yang dipenuhi Roh Kudus menghasilkan sukacita sejati, sedangkan anggur duniawi hanya memberikan kesenangan sesaat tapi menghancurkan.

6 comments: