Tuesday, April 23, 2019

UMAT PILIHAN: Identitas Orang Percaya

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 April 2019

Baca:  1 Petrus 1:13-25

"...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,"  1 Petrus 1:15

Banyak orang Kristen tak menyadari bahwa di dalam Kristus kita ini memiliki identitas baru sebagai orang-orang pilihan Tuhan.  "...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"  (1 Petrus 2:9).  Ini adalah sebuah anugerah, karena kita dipilih di antara miliaran umat manusia di muka bumi ini.

     Pemilihan ini hanya terjadi ketika seseorang percaya kepada Kristus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.  Jadi pemilihan tersebut berpusat ada Kristus!  Karena Dia dipilih oleh Bapa sebagai landasan:  "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,"  (Yesaya 42:1, 6), dan menjadi yang sulung dari semua umat pilihan  (Roma 8:29).  "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."  (Efesus 1:4).

     Apa tujuan Tuhan memilih kita?  Tujuannya adalah supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.  "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab Aku kudus."  (1 Petrus 1:15-16).  Kata  'kudus'  (bahasa Ibrani qadesh/qadosh), arti harfiahnya adalah dipotong atau dipisahkan, dan memiliki makna:  naik lebih tinggi, artinya orang percaya dipanggil untuk memiliki kehidupan yang naik ke standar Tuhan, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup.  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Seringkali terjadi tidak sedikit orang Kristen kehilangan identitas diri sebagai umat pilihan Tuhan, karena hidupnya tak jauh berbeda dengan orang dunia.  Miris sekali!

Tanpa memiliki kekudusan hidup, kita tak bisa melihat Tuhan!  Ibrani 12:14

5 comments: