Tuesday, April 2, 2019

IBADAH HANYA 'WAH' SECARA LAHIRIAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 April 2019

Baca:  Matius 15:1-20

"Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."  Matius 15:9

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat sangat ahli dalam mengajar dan menafsir Perjanjian Lama, khususnya kelima kitab Musa atau yang biasa disebut Pentateukh.  Ketaatan mereka menjalankan aturan peribadatan dan adat istiadat tak perlu diragukan lagi.  Itulah sebabnya orang Farisi dan ahli Taurat sangat mengecam keras mereka yang melanggar atau yang tidak dapat menjalankan aturan peribadatan dan adat istiadat dengan benar, bahkan memberi  'cap'  sebagai orang yang berdosa.  beberapa orang Farisi dan ahli Taurat datang kepada Tuhan dan memprotes:  "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."  (Matius 15:2).

     Tuhan mengecam keras sikap orang-orang Farisi dan ahli Taurat ini.  Ia menegaskan bahwa ibadah kepada Tuhan bukanlah hanya menyangkut aturan keagamaan, melainkan juga berkenaan dengan praktek hidup sehari-hari.  Bukan hanya soal rajin ke gereja atau tampak aktif dalam pelayanan, melainkan juga soal perilaku atau gaya hidup.  Ini berbicara tentang buah pertobatan!  Sebab  "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka."  (Matius 7:16a).  Apalah artinya rajin ke gereja, tampak tekun berdoa dan berpuasa, memberi persembahan dalam jumlah besar, jika semuanya disertai dengan motivasi yang tidak benar yaitu supaya dilihat orang, dianggap suci, dan beroleh pujian dari orang lain?  Tuhan tidak ingin kita melakukan ibadah dan pelayanan hanya sebatas aktivitas jasmaniah agar terlihat  'wah'  secara kasat mata, atau memuji-muji Tuhan yang hanya sebatas lips service"Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku."  (Matius 15:8)....  atau kita hanya sekedar hafal ayat-ayat Alkitab dan itu seringkali kita jadikan senjata untuk menghakimi orang lain.

     Ibadah dan pelayanan, jika tanpa disertai ketaatan melakukan kehendak Tuhan, adalah sia-sia.  Sebab,  "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."  (Matius 7:21).

Kapak sudah tersedia!  Setiap pohon yang tidak berbuah pasti akan ditebang dan dibuang!  Matius 3:10

15 comments:

  1. Teruma kasih Tuhan atas firmanMu yg sudah mwngajar kami

    ReplyDelete
  2. Terima kasih atas renungan yang menjadi pengingat sekaligus penguat. Tuhan memberkati

    ReplyDelete
  3. terima kasih renungannya ......

    ReplyDelete
  4. Amin. Thanks God ����

    ReplyDelete
  5. Amin.. ucap syukur Bapa atas FirmanMu yg sll menguatkan kami disetiap kehidupan kami..

    ReplyDelete
  6. Terima Kasih Atas renungan singkay di Hari Ini,.
    betapa Bagusx renungan ini untuk di refelksikan dalam kehidupan Ku setiap hari.. Bukan hanua karena Pergi Ke Gereja, berdoa, dan Berpuasa yang menjamin kita Masuk ke dalam kerajan sorga,tetapi melakukan kehendak Bapa di Sorgalah yang membuat kita dapat masuk ke Dalam Kerajaan Allah

    ReplyDelete