Thursday, December 20, 2018

TUHAN HANYA SEJAUH DOA KITA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Desember 2018

Baca:  Mazmur 119:151-160

"Engkau dekat, ya TUHAN, dan segala perintah-Mu adalah benar."  Mazmur 119:151-160

Hal yang patut menjadi kebanggaan bagi semua orang percaya adalah kita memiliki Tuhan yang begitu mengasihi dan memedulikan kita, bahkan Ia ingin selalu dekat dengan kita.  Adakah agama dan kepercayaan apa pun, di mana umat dapat memanggil Tuhannya dengan sebutan  'Bapa', selain kita orang percaya?  "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: 'ya Abba, ya Bapa!'"  (Roma 8:15).  Kata  'Abba'  dalam bahasa Aram secara harafiah berarti Bapa, ayah atau papa.  Sebutan  'Bapa'  adalah gambaran suatu hubungan yang begitu dekat dan akrab, hubungan antara bapa dan anak dalam sebuah keluarga.

     Alkitab menyatakan setiap orang yang percaya kepada Kristus diberi kuasa menjadi anak-anak Tuhan  (Yohanes 1:12), karena itulah Kristus mengajarkan Doa Bapa Kami kepada murid-murid-Nya.  Ketika kita berdoa dan memanggil Dia sebagai Bapa itu artinya Tuhan kita bukanlah Tuhan yang jauh, Dia dekat, hanya sejauh doa-doa kita.  Daud memahami benar bahwa Tuhan itu dekat dan Mahatahu:  "TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi."  (Mazmur 139:1-3).  Tuhan tahu apa yang kita perbuat, Dia tahu sekecil apa pun pergumulan kita, Dia tahu kebutuhan kita.  "...jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."  (Matius 7:11).

     Karena Tuhan itu dekat, Dia juga tahu kapan harus menegur, memperingatkan dan jika perlu menghajar kita yang adalah anak-anak-Nya, apabila kita melakukan pelanggaran atau hidup menyimpang dari kehendak-Nya.  Oleh sebab itu  "...janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."  (Ibrani 12:6).

Karena Tuhan itu dekat, carilah Dia selalu selama Ia berkenan kita temui!  Yesaya 55:6

6 comments: