Tuesday, November 6, 2018

MAHKOTA BAGI PEMENANG JIWA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 November 2018

Baca:  1 Tesalonika 2:13-20

"Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?"  1 Tesalonika 2:19

Salah satu mahkota kekal yang Tuhan sediakan bagi orang percaya yang mampu memenangkan jiwa bagi Kerajaan Sorga adalah mahkota sukacita atau mahkota kemegahan.  Ada tertulis:  "...akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."  (Lukas 15:7).  Dengan kata lain seluruh penghuni sorga bersukacita saat ada jiwa yang dimenangkan bagi Kristus;  dan pada saatnya nanti para pemenang jiwa akan lebih bersukacita lagi karena jerih lelahnya dalam melayani jiwa-jiwa selama di dunia diperhitungkan oleh Tuhan.  Sebagaimana seorang olahragawan yang memenangkan perlombaan mendapatkan medali atau mahkota juara, Tuhan pun menganugerahi para pemenang jiwa dengan mahkota kemegahan  (sukacita).

     Tidak ada kata sia-sia kita berjerih lelah bagi Tuhan dan pekerjaan-Nya.  "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,"  (Amsal 14:23), karena ada upah yang disediakan bagi orang-orang yang setia mengerjakan panggilan-Nya sampai akhir.  Memenangkan jiwa melalui pemberitaan Injil atau misi pelayanan, yang membawa orang-orang yang belum mengenal Kristus menjadi percaya kepada-Nya, adalah tugas setiap orang percaya.  Inilah Amanat Agung dari Tuhan:  "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:19-20).

     Memberitakan Injil dan melayani jiwa-jiwa di masa-masa sekarang ini bukanlah pekerjaan mudah, karena tantangan yang menghadang begitu besar.  Meski demikian kita tidak boleh menyerah dan berhenti di tengah jalan.  Rasul Paulus, sekalipun harus dihadapkan pada ujian, tantangan dan penderitaan, tak membuatnya patah arang, semangatnya dalam melayani Tuhan tidak pernah kendor.

Seberat apa pun keadaannya kita harus terus maju dalam melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya dengan roh yang menyala-nyala  (Roma 12:11).

8 comments: