Friday, July 27, 2018

TAKUT AKAN TUHAN: Warisan Rohani Anak

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Juli 2018

Baca:  1 Raja-Raja 2:1-12

"...supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel."  1 Raja-Raja 2:4

Setiap orangtua pasti mengharapkan anak-anaknya berhasil dalam hidupnya.  Orangtua mana yang tak bahagia melihat anak-anaknya berhasil dalam studi, karir, rumah tangga.  Namun satu hal yang paling membahagiakan adalah ketika anak-anaknya memiliki hati yang takut akan Tuhan.  Takut akan Tuhan adalah kunci utama dalam menjalani hidup ini.

     Menjelang hari kematiannya Daud memberikan pesan terakhir kepada anak yang sangat dikasihinya yaitu Salomo.  Sebagai orangtua Daud sangat mengharapkan Salomo menjadi orang yang berhasil, terlebih-lebih menjadi orang yang takut akan Tuhan.  Dalam hal ini Daud telah meninggalkan sebuah teladan hidup bagi Salomo.  Di sepanjang hidupnya Daud sangat mengasihi Tuhan dan hidup takut akan Dia, sehingga Tuhan memberkati hidupnya secara luar biasa.  Karena itu Daud pun rindu Salomo mengikuti jejaknya.  Namun untuk mencapai apa yang diinginkan itu ada proses yang harus dijalani yaitu:  "Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,"  (1 Raja-Raja 2:3).  Kalau kita taat melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan maka Tuhan akan turut campur tangan dalam setiap apa yang kita kerjakan.  Inilah warisan rohani yang harus orangtua tinggalkan bagi anak-anaknya!

     Jangan memanjakan anak-anak hanya dengan meninggalkan warisan materi dan mengabaikan warisan rohani  (menanamkan nilai-nilai firman Tuhan), karena warisan materi itu sifatnya sementara, cepat atau lambat akan habis dan lenyap.  "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu."  (Amsal 29:17).

Jika anak memiliki hati yang takut akan Tuhan, tak ada yang perlu dikuatirkan dengan masa depannya!

7 comments: