Wednesday, July 18, 2018

PERHATIKANLAH KEMURAHAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Juli 2018

Baca:  Mazmur 107:1-43

"Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN."  Mazmur 107:43

Ketika ada mall atau toko yang menjual barang dengan menawarkan diskon yang besar-besaran  (50% sampai 70%), atau beli 1 gratis 1 dan sebagainya, maka berduyun-duyunlah orang mendatanginya.  Mereka begitu tergiur untuk mendapatkan barang-barang yang dibandrol dengan harga murah tersebut.  Mereka tidak menyadari bahwa itu bagian dari strategi pasar!  Tentunya pihak penjual tidak ingin merugi, kalau pun itu harga diskon, bisa saja pihak penjual sudah melipatgandakan harga dari harga sebelumnya, atau bisa saja barang yang didiskon adalah barang yang berkualitas rendah.  Berbeda dengan barang yang dijual tanpa diskon pasti akan terjamin kualitasnya, karena bukan barang  'murahan'.

     Pemazmur menyinggung kata  'murah'  bukan berbicara tentang sesuatu yang murahan, tetapi berbicara tentang anugerah Tuhan yang justru kita tak mampu membelinya dengan harga apa pun.  Coba renungkan kemurahan Tuhan ini!  - Kita sesungguhnya berasal dari debu tanah, tapi dari debu inilah Tuhan menghadirkan sosok manusia yang segambar dan serupa dengan diri-Nya, bahkan Ia menjadikan kita ini berharga seperti biji mata-Nya sendiri.  - Karena kemurahan Tuhan kita diselamatkan dan beroleh pengampunan dosa.  Kita tahu bahwa keselamatan dan pengampunan yang Tuhan berikan tidak bisa ditebus dengan kesalehan hidup manusia atau amal kebaikan manusia.  "Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,..."  (Mazmur 103:3).  Karena itu:  "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN,"  (Mazmur 107:1-2).

     Kemurahan Tuhan adalah bukti bahwa kasih-Nya sungguh tak bersyarat dan tiada batas.  Karena itu wajib bagi kita untuk selalu mengingat-ingat kemurahan Tuhan ini.  Rasul Paulus pun menyadari bahwa jika ia dipercaya untuk sebuah pelayanan bukanlah karena ia hebat atau pintar, tapi semata-mata karena kemurahan Tuhan.  "Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati."  (2 Korintus 4:1).  Tidak ada alasan apa pun bagi kita untuk memegahkan diri!

"Siapakah aku ini, ya Tuhan...sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?"  2 Samuel 7:18

12 comments: