Monday, July 23, 2018

PERCAYALAH, MESKI TIDAK MELIHAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Juli 2018

Baca:  Kejadian 18:1-15

"Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: 'Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?'"  Kejadian 18:11-12

Sudah menjadi rahasia umum jika manusia lebih mempercayai bukti terlebih dahulu, atau melihat kenyataan yang dapat dilihat dengan mata jasmaninya, untuk menguatkan keyakinannya.  Abraham, yang disebut bapa orang percaya, pada awalnya juga merasa sulit untuk mempercayai apa yang Tuhan janjikan kepadanya.  Tuhan berfirman:  "'Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.' Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya."  (Kejadian 18:10).  Ketika mendengar firman Tuhan itu Abraham dan Sara sempat menanggapinya dengan dingin, bahkan Sara sempat tertawa, tanda keraguan dan kebimbangan hati.  Sebab ditinjau dari segi fisik dan faktor usia mustahil bagi Sara untuk bisa memiliki keturunan.

     Tetapi Tuhan  "...bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?"  (Bilangan 23:19).  Janji Tuhan adalah ya dan amin!  Cepat atau lambat apa yang Tuhan telah janjikan pasti digenapi-Nya.  Tertulis:  "TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya."  (Kejadian 21:1-2).

     Sesulit apapun keadaan yang sedang kita alami, milikilah iman yang teguh kepada Tuhan, sebab tanpa iman tidak mungkin kita berkenan kepada Tuhan  (Ibrani 11:6a).  Jangan sekali-kali kita dikalahkan oleh situasi atau keadaan yang ada.  Adakalanya Tuhan ijinkan kita melewati situasi-situasi sulit yang sepertinya tidak ada jalan, karena Ia ingin melatih otot-otot iman kita dan mengajar kita untuk bergantung penuh kepada-Nya.

Sebagai orang percaya hidup kita  "...adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat"  (2 Korintus 5:7), karena  "...yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."  (2 Korintus 4:18).

No comments:

Post a Comment