Sunday, June 10, 2018

Kesetiaan Tuhan Tiada Batas

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Juni 2018

Baca:  Yesaya 46:1-13

"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."  Yesaya 46:4

Di zaman sekarang ini bukan perkara sulit untuk mencari orang yang pintar, hebat, baik, bertalenta, kaya, gagah, ganteng, cantik, berpengalaman, atau berpendidikan tinggi.  Tetapi mencari orang-orang yang setia tak semudah membalikkan telapak tangan  (Amsal 20:6), sebab manusia cenderung bersikap individualistis dan materialistis, segala sesuatunya diukur berdasarkan materi dan kepentingan.  Orang akan berlaku setia asal diberi imbalan.  Kesetiaan bukan lagi diukur dari pengorbanan, melainkan disertai tendensi tertentu.  Pemazmur mengeluh,  "...sebab orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia."  (Mazmur 12:2).

     Tuhan menegaskan di hadapan umat Israel bahwa Dia adalah Tuhan yang tidak bisa dibandingkan dan disamakan dengan siapa pun.  Sungguh, Tuhan itu tak tertandingi!  "Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku,"  (Yesaya 46:5).  Kesetiaan Tuhan tak pernah berubah dan tak lekang oleh waktu!  "TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya."  (Mazmur 145:13b).  Sekalipun kita sering menyakiti hati-Nya dan mengecewakan-Nya, Tuhan tetap bertanggung jawab atas hidup kita dan tidak pernah mengecewakan.  Apa respons kita terhadap kesetiaan Tuhan?  Tiada cara lain selain kita harus setia melakukan kehendak Tuhan di segala situasi.  Alkitab menegaskan bahwa orang yang setia dan bertahan sampai kesudahannya itulah yang beroleh selamat.  "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."  (Wahyu 2:10b).  Yang setia sampai akhir beroleh mahkota kehidupan.

     Dalam mengarungi kehidupan di dunia ini tidak selamanya keadaan terjadi seperti yang kita harapkan.  Adakalanya kita harus melewati lembah-lembah kekelaman, bahkan bayang-bayang maut, tapi percayalah bahwa kita tidak menghadapinya sendirian, Tuhan selalu ada untuk kita:  "...Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."  (ayat nas)

Seberat apa pun keadaan, jangan pernah berubah tidak setia kepada Tuhan!

No comments:

Post a Comment