Thursday, June 14, 2018

KASIH HARUS DIEKSPRESIKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Juni 2018

Baca:  1 Yohanes 3:11-18

"Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."  1 Yohanes 3:18

Alkitab menyatakan bahwa di masa-masa akhir ini  "...kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin."  (Matius 24:12).  Orang tidak lagi punya kepedulian terhadap sesamanya karena fokus hidupnya adalah untuk diri sendiri.  Kata kasih acapkali hanya sekedar slogan yang tak berhenti digembar-gemborkan tapi tak ada wujud nyata.  Ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa kasih yang dipendam itu tak lebih dari sebuah kebohongan.  Jadi kasih itu harus diekspresikan dalam sebuah tindakan nyata.

     Dalam kehidupan Kristiani mengasihi itu bukanlah perbuatan pilihan atau perbuatan manasuka yang ditawarkan oleh Tuhan, tetapi perbuatan wajib yang harus menjadi bagian hidup kita.  Pada dasarnya perbuatan kasih meliputi tiga kepedulian yaitu peduli pada penderitaan orang lain, peduli pada kebutuhan orang lain dan peduli pada keselamatan orang lain.  Bagaimana seharusnya kita mengekspresikan kasih itu?  1.  Jangan membalas kejahatan dengan yang jahat.  "Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut."  (ayat 13-14).  Kalau orang dunia berprinsip bahwa pembalasan lebih kejam dari perbuatan, firman Tuhan mengajarkan:  "...supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang."  (1 Tesalonika 5:15).  Kehendak Tuhan adalah kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan  (Roma 12:21).

     2.  Suka menolong orang lain.  "Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?"  (ayat 17).  Banyak orang suka menunda-nunda menolong orang lain, dengan alasan untuk kebutuhan sendiri saja belum cukup.  "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya."  (Amsal 3:27).

Orang percaya yang tidak memraktekkan kasih sama seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing  (1 Korintus 13:1).

No comments:

Post a Comment