Saturday, May 5, 2018

TUHAN: Perlindungan Orang Benar

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Mei 2018

Baca:  Mazmur 18:1-20

"Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!"  Mazmur 18:3

Pada waktu bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan menuju tanah Kanaan, Tuhan memerintahkan mereka untuk membangun kota tempat perlindungan, sebanyak enam kota perlindungan yaitu Kedesy, Sikhem, Hebron, Bezer, Ramot-Gilead, dan Golan  (Yosua 21:7-9).  Kota perlindungan  (bahasa Inggris:  Cities of Refuge)  adalah kota-kota di tanah Israel yang dikhususkan, supaya seseorang yang telah membunuh sesamanya dengan tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana.  "Kota-kota itu akan menjadi tempat perlindungan bagimu terhadap penuntut balas, supaya pembunuh jangan mati, sebelum ia dihadapkan kepada rapat umat untuk diadili."  (Bilangan 35:12).

     Banyak orang menjadikan harta kekayaan sebagai tempat perlindungan.  "Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya."  (Amsal 18:11).  Padahal kekayaan adalah sesuatu yang tidak pasti, mudah sekali lenyap dan tak bisa memberi jaminan keselamatan.  Bagi orang percaya tempat perlindungan kita adalah Tuhan, bukan apa yang ada di dunia ini, sebab Dia adalah menara yang kuat.  "Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat."  (Amsal 18:10).  Dia adalah satu-satunya tempat perlindungan yang aman di kala badai topan melanda.  Sekalipun perjalanan hidup kita penuh dengan tantangan, sekalipun kita harus melewati lembah-lembah kekelaman kita tak perlu takut karena kita tak menghadapinya sendiri, ada Tuhan di pihak kita.  Dia telah berjanji untuk menolong dan menyelamatkan kita.  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).

     Tatkala lari bersembunyi di dalam gua untuk menyelamatkan diri dari kejaran Saul, Daud tahu kepada siapa harus berlindung.  Ia pun berseru,  "Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu."  (Mazmur 57:2).

Tuhan itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti  (Mazmur 46:2).

No comments:

Post a Comment