Monday, May 7, 2018

JANGAN GAGALKAN RENCANA TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Mei 2018

Baca:  Mazmur 139:1-24

"...mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya."  Mazmur 139:16

Pemazmur menyatakan bahwa mata Tuhan melihat manusia selagi masih bakal anak dan di dalam kitab-Nya telah tertulis hari-hari di mana ia akan dibentuk.  Artinya sebelum manusia berbentuk janin ia sudah ditentukan oleh Tuhan.  Janin  (bakal bayi)  yang dikandung oleh seorang ibu sesungguhnya bukanlah miliknya sendiri, tetapi titipan dari Tuhan untuk dibesarkan.  Begitu pula nyawa si janin adalah pemberian Tuhan:  "...apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi."  (Mazmur 104:29-30).

     Asal manusia adalah debu:  "...TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup."  (Kejadian 2:7).  Tidak ada seorang pun berhak melenyapkan nyawa janin dengan cara membunuh atau menggugurkan  (aborsi).  Biasanya orang melakukan aborsi dengan tujuan menyelamatkan jiwa ibu hamil  (kehamilannya membahayakan), atau untuk menutup malu  (aib).  Bagaimana pun aborsi bukanlah jalan keluar yang benar!  Aborsi membunuh pribadi kecil yang tak berdosa, padahal sekecil apa pun ia dalam rahim ibu sudah disebut manusia.  Hanya Tuhanlah yang berhak memberi dan mengambil kehidupan:  "Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan,"  (Ulangan 32:39).  Kalau Tuhan menghendaki roh manusia itu kembali, maka kembalilah roh itu kepada-Nya,  "...dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya."  (Pengkhotbah 12:7b).

     Tuhan berkata kepada Yeremia,  "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."  (Yeremia 1:5).  Seandainya sang ibu mengugurkan kandungannya berarti ia membunuh Yeremia kecil, padahal Tuhan sudah mempersiapkan dia menjadi nabi besar.

Orang yang membunuh janin saat masih dalam kandungan telah menggagalkan rencana Tuhan bagi si calon anak.

No comments:

Post a Comment