Thursday, April 19, 2018

MENERIMA KEMURAHAN: Harus Bermurah Hati (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 April 2018

Baca:  Keluaran 3:1-22

"Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa,"  Keluaran 3:21

Alkitab menyatakan bahwa dalam peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir, Tuhan membuat orang-orang Mesir bermurah hati terhadap umat Israel, sehingga mereka tidak pergi dengan tangan hampa.  "...tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."  (Keluaran 3:22).  Apa alasan orang-orang Mesir memberikan harta mereka kepada umat Israel?  Tidak ada alasan lain selain karena Tuhan turut campur tangan, Tuhan yang membuat orang-orang Mesir bermurah hati.  Ada tertulis:  "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."  (Roma 9:15).  Jika Tuhan turut bekerja maka sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin.

     Kita diselamatkan karena Tuhan bermurah hati kepada kita, sebab tidak ada sesuatu yang baik yang kita miliki yang mendasari Tuhan untuk menyelamatkan kita.  Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa  (Roma 5:8).  Karena kita telah menerima kemurahan hati, maka kita pun harus menjadi pemberi kemurahan pada orang lain.  Adalah mudah untuk menerima daripada memberi!  Tetapi Alkitab menasihatkan:  "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."  (Kisah 20:35b).

     Ada banyak orang Kristen yang sudah menerima kemurahan dari Tuhan begitu rupa tetapi mereka tidak mau berlaku murah hati kepada orang lain, seperti perumpamaan seorang hamba yang mempunyai hutang 10.000 talenta yang sudah dibebaskan dan dihapuskan hutangnya oleh raja  (Matius 18:27).  Meski sudah beroleh kemurahan dari raja hamba itu sukar sekali untuk bermurah hati kepada orang lain.  Terhadap kawannya yang berhutang seratus dinar kepadanya ia berlaku sangat jahat:  "Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!"  (Matius 18:28).  Bahkan ia tega menjebloskan kawannya itu ke dalam penjara.

Orang yang beroleh kemurahan dari Tuhan sudah sepatutnya berlaku murah hati kepada saudaranya yang lain!

1 comment:

  1. Sangat membuka pikiran. Semoga terus mempublish renungan. Terima kasih

    ReplyDelete