Friday, January 19, 2018

ADA UDANG DI BALIK BATU

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Januari 2018

Baca:  Yeremia 34:8-22

"...supaya setiap orang melepaskan budaknya bangsa Ibrani, baik laki-laki maupun perempuan, sebagai orang merdeka, sehingga tidak ada seorangpun lagi yang memperbudak seorang Yehuda, saudaranya."  Yeremia 34:9

Melalui nabi Yeremia Tuhan memberikan perintah kepada umat Israel untuk memaklumkan pembebasan kepada para budak.  Mereka tidak diperkenankan untuk saling memperbudak saudara sebangsanya sendiri, dan kalaupun ada saudara sebangsa yang ingin bekerja demi nafkah dan menjadi budak, maka pada tahun Yobel mereka harus dibebaskan.  "Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya."  (Imamat 25:10a).  Dasar dari pembebasan ini adalah karena Tuhan telah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.  Jika mereka melanggar ketetapan ini ada konsekuensi yang harus ditanggung yaitu Tuhan akan menyerahkan mereka ke tangan raja Babel.

     Mereka melakukan apa yang Tuhan perintahkan:  "Maka semua pemuka dan segenap rakyat yang ikut serta dalam perjanjian itu menyetujui, bahwa setiap orang akan melepaskan budaknya laki-laki dan budaknya perempuan sebagai orang merdeka, sehingga tidak ada lagi yang memperbudak mereka. Orang-orang itu menyetujuinya, lalu melepaskan mereka."  (Yeremia 34:10).  Apakah tindakan mereka ini benar-benar tulus?  Tidak.  Ternyata mereka mempunyai maksud yang terselubung, atau peribahasanya ada udang di balik batu.  Mereka membebaskan para budak dengan tujuan supaya para budak tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tenaga tambahan untuk berperang melawan kerajaan Babel;  dan ternyata begitu keadaan sudah membaik mereka pun  "...berbalik pikiran, lalu mengambil kembali budak-budak lelaki dan perempuan yang telah mereka lepaskan sebagai orang merdeka itu dan menundukkan mereka menjadi budak laki-laki dan budak perempuan lagi."  (Yeremia 34:11).  Ini menunjukkan bahwa mereka tidak sungguh-sungguh takut akan Tuhan.  Mereka taat kepada Tuhan hanya supaya dapat terluput dari hukuman atau hal-hal buruk.

     Banyak di antara orang percaya ketika berada dalam masalah atau kesesakan tampak bersungguh-sungguh mencari Tuhan dan menunjukkan perilaku yang seolah-olah sudah bertobat.  Tapi begitu keadaan sudah baik, mereka kembali hidup dalam dosa.

Jangan permainkan Tuhan!  Cepat atau lambat ada akibat yang harus ditanggung!

No comments:

Post a Comment