Tuesday, December 5, 2017

TETAPLAH FOKUS, JANGAN GOYAH (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Desember 2017

Baca:  2 Timotius 2:1-13

"Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya."  2 Timotius 2:4

Rasul Paulus memberikan sebuah teladan hidup melalui kehidupan prajurit, olahragawan dan petani.  Mereka adalah orang-orang yang selalu berfokus pada tugas.  Setiap orang percaya dipanggil untuk memiliki ketaatan seorang prajurit, kedisiplinan seorang atlet, dan kesabaran seorang petani dalam menanti tuaian.  Ayat nas menyatakan bahwa prajurit yang hendak berjuang tidak lagi memusingkan kepentingan diri sendiri, dan termasuk urusan keluarganya sekalipun, agar ia mampu memusatkan pikiran  (berfokus)  pada tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembela negara atau bangsa dalam menghadapi musuh.

     Bagaimana agar kita tetap fokus?  1.  Bersaat teduh.  Menyediakan waktu secara teratur untuk berdoa dan membaca firman Tuhan membantu kita untuk tetap fokus kepada perkara-perkara rohani.  Jadikan saat teduh sebagai gaya hidup setiap hari.  Dengan bersaat teduh berarti kita mengijinkan Roh Kudus untuk memimpin dan menuntun langkah hidup kita, sehingga ketika fokus hidup kita mulai menyimpang Ia akan menegur dan mengingatkan atas segala sesuatu yang pernah Tuhan sampaikan melalui firman yang telah kita baca.  2.  Latihan ibadah.  Rasul Paulus menasihati Timotius,  "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."  (1 Timotius 4:7b-8).  Jangan sekali-kali kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah.  Ibadah yang dimaksud bukanlah ibadah yang sekedar menjadi rutinitas, tapi ibadah yang benar-benar mendatangkan kuasa, di mana kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan merasakan hadirat-Nya.

     Ketika kita mengalami atmosfer hadirat Tuhan, saat itulah kita semakin memiliki kepekaan rohani.  Tuhan sudah memfokuskan segala keberadaan hidup-Nya untuk mengasihi kita, sampai Ia rela mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, masakan fokus hidup kita tertuju kepada dunia dan bukan mengasihi Tuhan?

Fokus kepada Tuhan berarti kita mengejar perkara rohani, lebih dari perkara yang ada di dunia!

No comments:

Post a Comment